Hujan abu yang sudah sangat lama kurang lebih 6 bulan ini membuat suku Tengger mengalami musim 'paceklik'. pSuku Tengger yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, mereka tidak bisa bercocok tanam karen abu vulkanik terkadang masih datang dan bisa merusak tanaman. Dulu suku Tengger tidak perlu membeli sayuran sebagai bahan makanan, tetapi sekarang semua sayur-mayur beli. Sampai kapan abu ini akan berakhir juga tidak dapat diprediksi. Suku Tengger hanya bisa sabar dan sabar. karena ini adalah suatu cobaan dan peringatan yang diberikan Tuhan kepada masyarakat Tengger agar lebih mensyukuri nikmat yang selama sudah diberika Tuhan.
semoga 'paceklik' ini segera berakhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H