Pondok pesantren merupakan tempat berkumpulnya para santri untuk mencari ilmu. Para santri yang datang dipesantren biasanya dari berbagai kota, mereka datang dengan tujuan untuk menimba ilmu. Adanya perbedaan pasti dialami oleh santri satu dengan yang lainnya, untuk itu mereka dikumpulkan dalam satu lingkungan untuk menyatukan perbedaan dan menghargai satu sama lain. Dari perkumulan tersebut terciptalah kehidupan yang indah dan damai di lingkungan pondok pesantren.
Kehidupan yang dialami dalam pondok pesantren tentunya berbeda dengan kehidupan dan kebiasaan sewaktu dirumah. Para santri harus mematuhi aturan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari mereka Ketika dipondok pesantren. Mereka biasanya lebih aktif Ketika berada di pondok pesantren karena banyaknya kegiatan yang harus dilakukan. Kehidupan yang ada dipondok pesantren biasanya juga sudah memiliki jadwal tersendiri disetiap pondok pesantren yang harus dilakukan oleh para santri.
Dalam pondok pesantren para santri biasanya tidur dalam satu kamar yang sama yang beranggotakan beberapa orang per kamar. Dalam kamar tersebut biasanya berisikan beberapa pakaian atau barang lainnya yang dibawah oleh para santri dari rumah. Biasanya para santri banyak yang membawa barang dari rumah sehingga terjadi pengumpulkan barang-barang atau pakaiannya didalam kamar yang tanpa disadari barang tersebut sudah terkumpul dan tertimbun. Apalagi Ketika para santri baru mulai masuk pondok pesantren pasti bawaan yang mereka bawa sangat banyak dan dapat menumpuk dikamar.
Kejadian yang dialami oleh banyak orang tentang banyaknya menimbun barang tidak menyadarkan mereka bahwa sebenarnya hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan yang di sebut hoarding disorder. Dilingkungan pondok pesantren yang hidupnya ramai dan banyak orang berkumpul menjadi satu, Mereka mungkin tidak menyadari dan menganggap bahwa hal menyimpan barang yang keseringan dan dapat menjadi tertumpuk tersebut wajar terjadi dipondok Pesantren. Maka dari itu perlu adanya kesadaran diri agar tidak terjadi gejala Hoarding Disorder.
Hoarding Disorder kerap kali ditunjukan oleh seseorang dengan penimbunan barang yang tanpa disadarinya. Mereka kesulitan bahkan tidak menyadari bahwa barang yang ditimbun hingga terkumpul dan menumpuk berantakan. Hoarding Disorder dapat terjadi karena faktor kepribadian yang malas yang sering kali tidak memperdulikan apa saja barang yang ada didekatnya, ia sering kali mengabaikannya.
Kehidupan yang ada dilingkungan pesantren tetap harus menerapkan kebersihan yang harus selalu dijalankan karena kebersihan adalah sebagian dari iman, jika kondisi pondok pesantren terutama pada ruangan atau kamar para santri bersih akan membuat santri lainnya juga merasakan kenyamanan. Kenyamanan yang didapatkan adalah bentuk dari perilaku dan kepribadian diri sendiri dengan adanya kesadaran yang dilakukan untuk selalu menjaga kebersihan dimanapun dan kapanpun, untuk itu setiap pondok pesantren harus menerapkannya.
Pencegahan yang dapat dilakukan sebelum terjadinya Hoarding Disorder mereka perlu menyadari tentang hal-hal kecil yang sebenarnya tidak penting atau mereka bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti membersihkan pakaian yang tertumpuk dan barang yang tidak berguna untuk dibuang tidak untuk disimpan. Dengan mereka menyadari hal tersebut akan mengurangi dan mencegah adanya Hoarding Disorder. Pencegahan selanjutnya dapat dilakukan dengan membersihkan dan merapikan ruangan secara rutin, belajar untuk mengatur dan menahan diri untuk tidak mempunyai keinginan menyimpan banyak barang diruangan. Hal tersebut apabila dilakukan secara terus menerus akan merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik dan terhidar dari Hoarding Disorder.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H