Mohon tunggu...
Suga Muhammad
Suga Muhammad Mohon Tunggu... penulis dan trainer

meninggalkan jejak pemikiran lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hasan bin Ali: Mengalah Demi Persatuan

22 April 2019   12:21 Diperbarui: 22 April 2019   12:45 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://www.deviantart.com › Fan Art 

Hasan bin Ali bin Abi Thalib merupakan cucu Rasulullah yang sangat dihormati. Bersama adiknya, Hussein, mereka disebut penghulu pemuda di surga.

Ketika Ali bin Abi Thalib wafat, sebagian besar kaum muslimin mengangkat Hasan sebagai khalifah. Tapi pihak Muawiyah tidak setuju dengan pengangkatan tersebut.

Adanya dualisme kepemimpinan ini menyebabkan kaum muslimin terpecah belah. Bahkan mereka pernah bertempur dan memakan korban di kalangan kaum muslim yang tidak sedikit jumlahnya.

Demi menjaga agar tidak jatuh korban yang lebih banyak, Hasan bin Ali akhirnya bersedia menyerahkan kekuasaan kepada Muawiyah bin Abi Sufyan. Beliau tidak memaksakan ambisinya untuk berkuasa, meski punya hak untuk itu.

Betapa Hasan memiliki jiwa besar untuk menanggalkan jabatan demi kemaslahan dan menghindari kerugian yang lebih besar.

Dalam pidatonya, Hasan menyampaikan pesan yang sangat luar biasa bijaknya.

"Saya tidak akan membawa kemarahan dan kedengkian terhadap siapapun. Saya juga tidak menginginkan suatu kerugian dengan perdamaian ini. Ketahuilah, sesungguhnya apa yang kalian benci dalam persatuan tapi kalian bersatu lebih baik bagi kalian dari pada kalian mendapatkan apa yang kalian harapkan tetapi kalian berpecah-belah," ujar Hasan.

Semoga kita bisa belajar dari kisah Cucu Rasulullah ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun