; Kamu
Dari tumpukan buku-buku, terselip engkau dengan debu-debu waktu
yang detaknya menyentak kau
untuk menjatuhkanku
di sebuah masa
Ingatan tentang;
hingar bingar di kepalaku
merembes menelusuri pipi, hati, dan seluruh tubuh
Kau mengalun-alunkan sebuah keinginan
untuk menangis segera
dalam hujan Desember,
Kota Salatiga
yang menemukanku terseok-seok
Berlumuran kesepian
dan rindu selalu bajingan itu
Sungguh, kau ada
menyelip di buku-buku
Satu kertas,
membunuh tanpa aba-aba
menghabisi segala napas
---
Yund, sesak sekali rasanya
Risscoklat, 21 Desember 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!