Mohon tunggu...
Rissa Adriani Adawiyah
Rissa Adriani Adawiyah Mohon Tunggu... -

if you never CHASE your dream, you will never CAYCH them ...\r\namgrayscale.co.cc

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memetik Sakura di Nusantara

11 April 2012   11:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:45 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menulis dan membaca adalah salah satu kebutuhan pokok manusia di zaman sekarang. Bagaimana tidak ?Pertama, Membaca, adalah salah satu media untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta mendapat informasi. Selain daripada itu, membaca merupakan sumber inspirasi hidup.  Orang yang gemar membaca akan sangat mudah membedakannya dengan orang yang malas membaca. Dapat dilihat dari hal kecil, misalnya dari gaya bahasa yang mereka gunakan sehari-hari, penggunaan gaya bahasa saat melakukan presentasi dan kaya akan vocabulary.

Membaca harus ditumbuhkan sejak usia dini. Mengapa ? Karena membaca yang dimulai sejak usia dini akan menjadi suatu kebiasaan bagi anak usia dini kelak. Mereka akan merasa haus ketika mereka tidak membaca sedetikpun. Karena mereka akan merasa selalu ingin tahu tentang hal-hal baru dari membaca. Banyak sekali buku-buku yang menunjang anak untuk gemar membaca, mulai dari buku-buku eksak sampai buku-buku hiburan seperti novel. Dengan demikian pengetahuan mereka akan berkembang pesat dan tidak ketinggalan zaman.

Membaca tentu akan menunjang anak untuk menulis, mereka yang selalu haus membaca akan menuangkan dan mengembangkan gagasan-gagasan dari  hasil yang telah ia baca sehingga menjadi lebih luas lagi. Dengan membaca pula mereka akan  terinspirasi untuk menulis, menulis, dan menulis sebaik mungkin. Menulis cerpen biasanya sangat digemari para remaja masa kini, mulai dar cerpen-cerpen teenlit, fiksi, non-fiksi, fiksi ilmiah, horror dan sebagainya.

Menulis dan membaca sangat penting bagi negeri Indonesia tercinta ini. Sebenarnya Indonesia tidak usah malu untuk belajar kebudayaan dari Negeri Sakura disana. Mereka yang memiliki minat baca dan tulis yang tinggi patut kita tiru. Hampir disemua tempat orang-orang Jepang ini selalu membawa buku, mereka juga rajin menulis dari hal-hal kecil dan biasanya dari pengalaman mereka sendiri.

Di Jepang produksi buku per-tahunnya mencapai 60.000 - 70.000, Bagaimana dengan Negeri kita ? Untuk saat ini produksi buku per-tahun di negeri kita adalah 7.000 - 10.000 buku. Padahal secara logika, jumlah penduduk di Indonesia lebih banyak dibandingkan penduduk di Jepang.  Miris memang. Indonesia dengan jumlah penduduk yang banyak tentu dapat mengalahkan rekor baca-tulis tinggi di Jepang, dengan satu syarat bahwa mereka harus mulai menyadari betapa nikmmatnya membaca dan menulis itu. Dapat pula diterapkan di sekolah-sekolah Program Pengetahuan Minat Baca, dimana para siswa dan siswi diharuskan membaca paling sedikit 3 buku per-minggu dan mereka kembangkan buku-buku yang mereka baca dalam suatu rangkuman, selanjutnya setiap satu minggu sekali rangkuman dari buku yang telah mereka baca dikumpulkan dan tulisan terbaik mendapatkan reward, siswa-siswi diharapkan lebih semangat membaca dan menulis dengan adanya program tersebut.

Disamping itu, mereka harus memiliki semangat yang tinggi pula untuk memajukan bangsa ini dan salah satunya adalah membaca demi mendapat pengetahuan sebanyak-banyaknya dan menuangkan ide-ide cemerlang melalui tulisan. Kita harus yakin bahwa kita pasti bisa menikmati bacaan apapun yang bermanfaat senikmat menghirup oksigen dipagi hari. Semangat!!! Semoga Bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun