Mohon tunggu...
Healthy

Tugas Individu 2_3_Ris Raihan Felim

14 Agustus 2018   19:14 Diperbarui: 17 Agustus 2018   20:12 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Timbul pertanyaan di masyarakat tentang minuman bersoda dapat membersihkan paru, apakah  itu merupakan hal yang benar?

Telah tersebar informasi di masyarakat bahwa minuman bersoda dapat membersihkan paru-paru, namun, apakah isu tersebut benar. Di kalangan masyarakat awam, minuman bersoda dijadikan suatu cara untuk membersihkan paru-paru dari orang yang suka merokok. Mungkin hal ini awalnya terdengar aneh di telinga kita namun nyatanya banyak masyarakat yang percaya bahwa minuman bersoda dapat membersihkan paru-paru. Isu tersebut menjadi banyak dipercaya masyarakat awam karena isu ini seolah-olah menjadi solusi bagi orang yang ingin mendaftarkan dirinya untuk mendaftarkan dirinya ke profesi ataupun pekerjaan yang tidak boleh memiliki fleks hitam di paru-parunya alias bukan seorang mantan perokok. Banyak juga dari kalangan masyarakat sendiri yang memberikan testimoni terhadap isu tersebut. Ada beberapa orang yang memberikan testimoni dan mengaku bahwa isu tersebut benar setelah ia mempraktikannya.

Terlepas dari semua testimoni dan kabar yang beredar, mari kita lihat dulu apa itu minuman bersoda. Terdapat berbagai jenis dari minuman ringan, salah satunya adalah carbonated drink atau minuman bersoda. Minuman bersoda memiliki nama lain yaitu minuman berkarbonasi. Minuman bersoda disebut juga minuman berkarbonasi karena minuman ini telah melalui suatu proses yang disebut proses karbonasi. Minuman berkarbonasi merupakan minuman yang dbuat dengan cara melarutkan karbon dioksida ke dalam air minum(1). Minuman berkarbonasi memiliki komposisi yang berbeda-beda. Namun, secara garis besar minuman berkarbonasi memiliki komposisi berupa air, bahan pemanis, konsentrat, pemberi aroma, pemberi rasa asam, dan bahan-bahan tambahan lainnya(1). Proses karbonasi ini menyebabkan minuman berkarbonasi menjadi asam karena bereaksi dengan air menjadi asam karbonat (H2CO3).

Jumlah maksimal dari karbon dioksida yang dapat larut dalam minuman berkarbonasi adalah 8 gram per liter(2). Sisa kelebihan dari karbon dioksida yang larut hanya ada jika minuman tersebut berada dibawah tekanan. Apabila wadah minuman bersoda telah dibuka, tekanan didalam botol menurun dan karbon dioksida yang larut akan mulai keluar dengan membentuk gelembung-gelembug udara. Sama halnya ketika ada di dalam perut kita, tekanan udara di dalam perut tidak cukup tinggi untuk menahan karbon dioksida yang larut di dalam air. Sehingga, karbon dioksida akan lepas dan menimbulkan rasa kembung serta sendawa(2).sedangkan sisa karbon dioksida yang berada dalam air berbentuk asam karbonat yang akan diserap oleh tubuh. Asam karbonat yang diserap oleh tubuh tersebut nantinya akan dipecah menjadi karbon dioksida kembali dan akan dibuang melalui paru-paru.

Dari penjelasan tentang minuman berkarbonasi di atas, dapat kita lihat bahwa tidak ada hubugan antara minuman soda dengan membersihkan paru-paru. Justru, minuman bersoda hanya akan meningkatkan kadar CO2 di dalam tubuh kita. Namun, kelebihan ini akan dibuang dengan sendirinya oleh paru-paru kita. Fleks hitam merupakan hasil tumpukan nikotin yang kita hirup ke dalam tubuh selama kita merokok. Nikotin-nikotin ini akan dikeluarkan dengan sendirnya oleh tubuh jika kita berhenti merokok dan banyak mengonsumsi air mineral. Minuman bersoda hanya akan membuat perut kita menjadi kembung dan juga meningkatkan kadar gula dalam tubuh karena terdapat kandungan pemanis di dalamnya. Dalam jangka waktu yang lama, konsumsi minuman berkarbonasi bisa menimbulkan resiko kegemukan dan penyakit hiperglikemia(3). Zat-zat pemberi rasa asam pada minuman berkarbonasi juga turut membantu dalam menaikkan kadar asam pada tubuh. Sehingga, minuman berkarbonasi tidak memberikan manfaat bagi tubuh termasuk paru-paru. Bahkan, minuman berkarbonasi meningkatkan resiko untuk terkena penyakit-penyakit lain. Jadi kesimpulannya, minuman bersoda tidak dapat membersihkan paru-paru.

Referensi:

1.Nuraeni P. Proses produksi minuman berkarbonasi. UNS. 2009;:3.

2.Carbonated drink - Unesda [Internet]. Drinkopaedia. [Diakses tanggal 5 August 2018]. Tersedia di: https://www.unesda.eu/lexikon/carbonated-drink/

3.Kusumawardani N, S R, Wiryawan Y, Anwar A, Handayani K, Mubasyiroh R et al. Perilaku berisiko kesehatan pada pelajar SMP dan SMA di Indonesia. Jakarta: Puslitbang upaya kesehatan masyarakat kementrian kesehatan RI; 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun