Nama : Risqi Ariansyah
Nim :111211240
Managerial Grid yang dikembangkan oleh Blake & Mouton membantu untuk memikirkan gaya kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap produktivitas dan motivasi tim Anda.
Model ini mengusulkan ketika kepedulian terhadap orang dan hasil tinggi, keterlibatan karyawan dan produktivitas kemungkinan akan sangat baik. Model ini awalnya mengidentifikasi lima gaya kepemimpinan yang berbeda berdasarkan kepedulian terhadap orang-orang dan kepedulian terhadap produktfitas antara lain sbb :
Improverished Management
Gaya kepemiminan ini cenderung memberi karyawan kebebasan untuk memecahkan masalah tertentu, ini akan mempengaruhi produktifitas untuk sementara waktu.
Country Club Management
Dalam gaya kepemimpinan ini, para pemimpin hanya ingin “disukai” oleh karyawan mereka dan mereka tidak ingin dianggap terlalu otoriter. Biasanya yang ini memiliki kelemahan dimana produktivitas rendah karena kurang kontrol dan arahan.
Authority-Compliance Management
Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini sepenuhnya terfokus pada orientasi tugas. Karena produksi adalah titik fokus utama pemimpin, ia cenderung mengabaikan kesejahteraan para karyawan. Dalam situasi krisis seperti ini diperlukan. Misalnya ketika tindakan tidak populer diambil seperti pengurangan atau reorganisasi.
Team Management
Pemimpin gaya kepemimpinan ini menekankan kepada pencapaian tugas namun tidak melalaikan kebutuhan dari orang-orang yang dipimpinnya. Anggota team yang memahami tujuan organisasi, bekomitmen, dan mau ambil bagian dalam keberhasilan organisasi dengan sendirinya akan peduli terhadap pencapaian tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya.
Middle of the Road Management
Pemimpin di gaya kepemimpinan ini mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan orang-orang dan produksi. Pemimpin mendapatkan nilai rata-rata pada kedua kriteria.
Kembali pada pilihan dari kedua kandidat tersebut diatas, Jika gaya manajemen kepemimpinan Anda Authority-Compliance Management, maka yang Anda pilih adalah yang memiliki memiliki adaptasi dan Kerjasama tinggi. Karena Anda adalah ahlinya dan memiliki kemampuan dalam membantu dia dalam memperbaiki dan meningkatkan skill dan performace karirnya.
(What) Teori Grid Manajerial?
Model Grid Manajerial Muncul Pada Masa Terkemuka Dalam Studi Kepemimpinan. Dikembangkan Pada Tahun 1960an, Diusulkan Oleh Robert R. Blake Dan Jane S. Mouton, Dua Ahli Teori Manajemen. Model Ini Adalah Produk Temuan Penelitian Mereka Di Exxon (Perusahaan Minyak Dan Gas Multinasional Besar), Di Mana Mereka Bekerja Untuk Meningkatkan Efektivitas Pemimpin. Mereka Menemukan Bahwa Perilaku Seorang Pemimpin Dipengaruhi Oleh: ....
Blake-Mouton's Managerial Grid Theory mengidentifikasi lima gaya kepemimpinan berdasarkan dua dimensi: perhatian terhadap orang dan perhatian terhadap produksi. Berikut adalah kelima gaya tersebut:
1. Gaya Paternalistik (9,1): Fokus tinggi pada produksi dan rendah pada orang. Pemimpin cenderung mengarahkan dan mengontrol, tetapi tidak memperhatikan kebutuhan tim.
2. Gaya Eksploitasi (1,1): Rendah pada produksi dan rendah pada orang. Pemimpin mengabaikan kedua aspek, sering kali menghasilkan lingkungan kerja yang tidak produktif.
3. Gaya Pertukaran (5,5): Sedang pada kedua dimensi. Pemimpin mencoba mencapai keseimbangan antara kebutuhan karyawan dan tujuan produksi.
4. Gaya Partisipatif (1,9): Rendah pada produksi dan tinggi pada orang. Pemimpin sangat peduli pada kesejahteraan tim, tetapi dapat mengorbankan produktivitas.
5. Gaya Tim (9,9): Tinggi pada kedua dimensi. Pemimpin berusaha untuk mencapai hasil yang tinggi sambil membangun hubungan yang kuat dengan tim.
Model ini membantu dalam memahami berbagai pendekatan kepemimpinan dan dampaknya terhadap efektivitas organisasi.
Blake-Mouton's Managerial Grid Theory mengidentifikasi lima gaya kepemimpinan untuk membantu memahami bagaimana pemimpin dapat mempengaruhi kinerja tim dan organisasi. Dua dimensi—perhatian terhadap orang dan perhatian terhadap produksi—diberikan karena:
1. Keseimbangan: Menggabungkan perhatian pada orang dan produksi penting untuk mencapai hasil yang optimal. Pemimpin yang memahami kedua dimensi dapat menciptakan lingkungan kerja yang seimbang.
2. Variasi Gaya: Mengidentifikasi lima gaya memungkinkan analisis yang lebih mendalam tentang bagaimana berbagai pendekatan dapat mempengaruhi motivasi, kepuasan kerja, dan produktivitas.
3. Adaptasi: Pemimpin dapat menyesuaikan gaya mereka berdasarkan situasi dan kebutuhan tim, membantu organisasi beradaptasi dalam berbagai konteks.
4. Peningkatan Kesadaran: Model ini meningkatkan kesadaran pemimpin tentang dampak gaya mereka, mendorong refleksi dan pengembangan kepemimpinan yang lebih efektif.
Secara keseluruhan, teori ini menyediakan kerangka kerja yang jelas untuk mengevaluasi dan meningkatkan praktik kepemimpinan.
(Why) Blake-Mouton's Managerial Grid Theory dikembangkan untuk memberikan kerangka kerja dalam memahami berbagai gaya kepemimpinan dan dampaknya terhadap efektivitas tim dan organisasi. Berikut adalah beberapa alasan mengapa teori ini penting:
1. Fokus pada Dua Dimensi Utama: Dengan menekankan perhatian terhadap orang dan produksi, teori ini membantu pemimpin menyadari bahwa keduanya sama pentingnya untuk keberhasilan organisasi.
2. Membantu Pemimpin Memilih Gaya yang Tepat: Model ini memudahkan pemimpin untuk menilai gaya mereka dan membuat penyesuaian sesuai dengan kebutuhan tim dan situasi.
3. Meningkatkan Hubungan Kerja: Dengan memahami gaya kepemimpinan, pemimpin dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan produktif.
4. Peningkatan Efektivitas: Teori ini membantu organisasi mencapai hasil yang lebih baik dengan mengembangkan pemimpin yang lebih adaptif dan responsif.
5. Alat untuk Pengembangan Kepemimpinan: Menyediakan panduan bagi pengembangan program pelatihan dan pengembangan kepemimpinan di berbagai organisasi.
Secara keseluruhan, teori ini memberikan wawasan yang berguna tentang bagaimana gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kinerja dan budaya organisasi.
Blake-Mouton's Managerial Grid Theory dirancang untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kepemimpinan dengan alasan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Kebutuhan Organisasi: Teori ini menekankan bahwa pemimpin perlu menyeimbangkan perhatian terhadap orang dan produksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi yang beragam.
2. Pengaruh Terhadap Kinerja: Dengan mengevaluasi gaya kepemimpinan berdasarkan dua dimensi, pemimpin dapat melihat bagaimana pendekatan mereka berdampak pada motivasi dan produktivitas tim.
3. Adaptasi dalam Situasi Berbeda: Teori ini membantu pemimpin memahami bahwa tidak ada satu gaya yang cocok untuk semua situasi, mendorong fleksibilitas dalam pendekatan mereka.
4. Pengembangan Keterampilan: Dengan memberikan gambaran jelas tentang berbagai gaya, teori ini dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan melalui pelatihan dan umpan balik.
5. Menciptakan Lingkungan Positif: Fokus pada perhatian terhadap orang membantu menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif dan suportif, yang dapat meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan.
Secara keseluruhan, teori ini dibuat untuk membantu pemimpin dan organisasi memahami dan meningkatkan efektivitas kepemimpinan mereka.
(How) Blake-Mouton's Managerial Grid Theory dibentuk melalui beberapa langkah dan konsep kunci yang menyatukan dua dimensi utama: perhatian terhadap orang dan perhatian terhadap produksi. Berikut adalah cara teori ini dikembangkan:
1. Dua Dimensi: Blake dan Mouton mengidentifikasi perhatian terhadap orang (seberapa banyak pemimpin peduli terhadap kesejahteraan tim) dan perhatian terhadap produksi (seberapa fokus pemimpin pada pencapaian hasil). Dengan memetakan kedua dimensi ini, mereka dapat mengkategorikan berbagai gaya kepemimpinan.
2. Pemetaan Gaya: Dengan menggunakan skala 1-9 untuk masing-masing dimensi, mereka menciptakan grid yang memungkinkan pemimpin untuk melihat di mana gaya mereka berada. Ini membantu dalam pengidentifikasian gaya yang ada dan potensi perubahan.
3. Analisis Gaya: Lima gaya kepemimpinan (paternalistik, eksploitasi, pertukaran, partisipatif, dan tim) dihasilkan dari kombinasi dua dimensi. Setiap gaya memberikan pandangan tentang bagaimana pendekatan pemimpin dapat mempengaruhi dinamika tim dan hasil organisasi.
4. Praktik dan Penelitian: Teori ini didasarkan pada penelitian dan praktik di dunia nyata, memberikan bukti empiris tentang efektivitas berbagai gaya kepemimpinan.
5. Fleksibilitas dan Adaptasi: Teori ini mendorong pemimpin untuk menyesuaikan gaya mereka berdasarkan konteks dan kebutuhan tim, sehingga memungkinkan pendekatan yang lebih responsif dan efektif.
Dengan cara ini, Blake-Mouton menciptakan kerangka kerja yang membantu pemimpin memahami dan meningkatkan cara mereka memimpin
Perkembangan Blake-Mouton's Managerial Grid Theory melibatkan beberapa tahap yang membentuk kerangka kerja ini:
1. Identifikasi Dimensi: Blake dan Mouton mulai dengan menganalisis berbagai gaya kepemimpinan yang ada, lalu mengidentifikasi dua dimensi utama: perhatian terhadap orang dan perhatian terhadap produksi. Ini menjadi dasar untuk pemetaan gaya kepemimpinan.
2. Pembuatan Grid: Mereka mengembangkan grid yang membagi gaya kepemimpinan berdasarkan skala 1-9 untuk masing-masing dimensi. Ini memungkinkan visualisasi yang jelas tentang bagaimana gaya pemimpin berinteraksi antara fokus pada orang dan produksi.
3. Penelitian Empiris: Teori ini didukung oleh penelitian yang mengeksplorasi hubungan antara gaya kepemimpinan dan efektivitas tim. Penelitian ini memberikan bukti tentang bagaimana berbagai pendekatan dapat mempengaruhi kinerja.
4. Kategorisasi Gaya: Dari grid, mereka mengkategorikan lima gaya kepemimpinan (paternalistik, eksploitasi, pertukaran, partisipatif, dan tim). Setiap gaya menawarkan pandangan tentang bagaimana pemimpin dapat berinteraksi dengan tim mereka.
5. Penerapan dan Pelatihan: Teori ini diterapkan dalam pelatihan kepemimpinan dan pengembangan organisasi, membantu pemimpin untuk mengenali dan mengadaptasi gaya mereka untuk meningkatkan efektivitas.
6. Evolusi dan Penyesuaian: Seiring waktu, teori ini terus disempurnakan dengan umpan balik dari praktisi dan penelitian tambahan, membuatnya relevan dalam berbagai konteks organisasi modern.
Dengan demikian, perkembangan teori ini menciptakan alat yang berguna bagi pemimpin untuk memahami dan meningkatkan praktik kepemimpinan mereka.
Kisah perkembangan Blake-Mouton's Managerial Grid Theory dimulai pada tahun 1960-an, ketika Dr. Robert R. Blake dan Dr. Jane S. Mouton, dua ahli manajemen, melakukan penelitian untuk memahami efektivitas kepemimpinan. Berikut adalah garis besar perjalanan pengembangan teori ini:
1. Pengamatan Awal: Blake dan Mouton mengamati berbagai gaya kepemimpinan di organisasi dan mencatat bagaimana perilaku pemimpin memengaruhi hasil tim dan organisasi.
2. Identifikasi Dimensi: Mereka mengidentifikasi dua dimensi utama: perhatian terhadap orang (seberapa besar pemimpin peduli pada kebutuhan dan kesejahteraan tim) dan perhatian terhadap produksi (seberapa fokus pemimpin pada hasil dan pencapaian tujuan).
3. Pengembangan Grid: Dengan menggabungkan kedua dimensi ini, mereka menciptakan "grid" yang membagi gaya kepemimpinan menjadi sembilan poin untuk masing-masing dimensi, menghasilkan kombinasi yang menggambarkan lima gaya utama.
4. Penerapan dalam Pelatihan: Setelah pengembangan teori, Blake dan Mouton mulai menerapkannya dalam program pelatihan kepemimpinan, membantu pemimpin mengidentifikasi gaya mereka dan menyesuaikannya untuk meningkatkan efektivitas.
5. Penerimaan dan Penyebaran: Teori ini mendapat perhatian luas dan diterima dalam berbagai bidang, termasuk manajemen, psikologi, dan pendidikan. Banyak organisasi menggunakannya sebagai alat untuk pengembangan kepemimpinan.
6. Evolusi Berkelanjutan: Seiring waktu, teori ini terus disempurnakan dengan umpan balik dari pengguna dan penelitian tambahan, membuatnya tetap relevan dalam konteks manajemen modern.
Perkembangan Blake-Mouton's Managerial Grid Theory menunjukkan bagaimana pemahaman tentang gaya kepemimpinan dapat ditransformasikan menjadi alat praktis untuk meningkatkan kinerja organisasi dan hubungan tim.
Penggunaan Blake-Mouton Managerial Grid mencakup beberapa aspek penting dalam pengembangan kepemimpinan dan manajemen, antara lain:
1. Penilaian Diri: Pemimpin dapat menggunakan grid untuk mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam perhatian terhadap orang dan produksi.
2. Pengembangan Kepemimpinan: Organisasi dapat menerapkan grid dalam program pelatihan untuk membantu pemimpin mengenali dan mengadaptasi gaya mereka sesuai kebutuhan tim dan situasi.
3. Strategi Manajerial: Pemimpin dapat merumuskan strategi manajerial yang lebih efektif dengan menyesuaikan gaya kepemimpinan berdasarkan konteks dan tujuan organisasi.
4. Membangun Tim: Dengan memahami berbagai gaya kepemimpinan, pemimpin dapat membentuk tim yang lebih kohesif, menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
5. Peningkatan Kinerja: Teori ini membantu dalam merancang intervensi untuk meningkatkan kinerja tim dengan menciptakan keseimbangan yang tepat antara perhatian terhadap orang dan hasil.
6. Resolusi Konflik: Grid ini dapat membantu dalam mediasi konflik di tim, dengan pemimpin yang lebih memahami dinamika interpersonal dan fokus pada penyelesaian yang menguntungkan semua pihak.
Dengan demikian, Blake-Mouton Managerial Grid menjadi alat yang bermanfaat dalam pengembangan keterampilan kepemimpinan dan peningkatan efektivitas organisasi.
-Daftar Pustaka
Blake, R. R., & Mouton, J. S. (1964). The Managerial Grid: The Key to Leadership Excellence. Gulf Publishing Company.
Blake, R. R., & Mouton, J. S. (1985). The New Managerial Grid: A New Approach to Management. Gulf Publishing Company.
Mouton, J. S., & Blake, R. R. (1986). The Managerial Grid II: The Key to Leadership Excellence. Gulf Publishing Company.
Zenger, J. H., & Folkman, J. (2002). The Extraordinary Leader: Turning Good Managers into Great Leaders. McGraw-Hill.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H