Mohon tunggu...
risqi antoni
risqi antoni Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Ikatlah ilmu dengan tulisan (HR. at-Thabarani)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengejutkan, Indonesia Peringkat Dua Tuberkulosis (TBC) Sedunia

21 Juli 2024   22:19 Diperbarui: 21 Juli 2024   22:38 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi Kegiatan kunjungan TBC

Berdasarkan Global Tuberculosis Report tahun 2023, diperkirakan 1 milyar kematian akibat TBC secara global dalam 200 tahun terahir. Sementara pada tahun 2022 diestimasikan 10.6 juta orang sakit TBC dan 1,3 juta orang meninggal karena TBC.
Indonesia masuk kedalam 10 peringkat tertinggi dan berada di peringkat 2 dengan estimasi 1.060.000 kasus  dan 134.000 kematian akibat tuberkulosis pada tahun 2022. Indonesia hanya kalah dari negara India yang mempunyai estimasi kasus dan kematian tuberkulosis paling tinggi sedunia.

Menurut tbindonesia.or.id, TBC merupakan singkatan dari Tuberkulosis. Yang dimana penyakit ini termasuk dalam golongan menular. Awal mula dari tuberkulosis ialah disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis(M.Tb) .Yang dimana bakteri tersebut bisa menyerang siapa saja dan bagian organ tubuh yang diserang biasanya pada paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening dan jantung. Penularan dari bakteri ini biasanya melalui udara, yang dimana ketika orang yang terkena TBC itu batuk secara langsung di tempat umum tanpa ditutup dengan tangan, maka kuman tersebut akan keluar dan bertebaran melalui udara dan dapat terhirup oleh orang yang ada disekitarnya yang dapat memungkinkan tertular penyakit ini.

Ada empat strategi penanggulangan tuberkulosis untuk mewujudkan eliminasi TBC  saat ini, yaitu pencegahan, penemuan kasus, pengobatan, dan promosi kesehatan. Pencegahan dilakukan dengan pemberian obat Terapi Pencegahan TB (TPT) pada investigasi kontak serumah pasien TBC, pemberian imunisasi BCG  pada bayi, dan pengembangan vaksin TBC.

Penemuan kasus dilakukan dengan melakukan penemuan kasus aktif pada populasi umum, populasi beresiko serta kontak erat. Perluasan akses diagnosis TBC , integrasi data dan pelaporan serta pelatihan sumber daya manusia. Sementara untuk pengobatan saat ini sudah tersedia di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit yang diakses secara gratis. Untuk promosi kesehatan, saat ini dilakukan pemanfaatan media sosial, kampanye TBC, dan pemberdayaan masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan TBC.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun