Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya menjadi orang tua itu seperti menyusuri jalan yang sangat panjang? Mari kita cermati beberapa asumsi dan penjelasan di dalam tulisan ini.
Manusia pada umumnya, menempuh waktu pendidikan untuk dirinya sendiri membutuhkan waktu yang sangat panjang bukan? Mulai dengan tingkat PAUD 2 tahun, TK menghabiskan waktu 2 tahun, SD sederajat 6 tahun, SMP sederajat 3 tahun, SMA sederajat 3 tahun, S1 4 tahun. Dari yang standar saja totalnya mencapai 20 tahun sendiri. Â Belum jika ditambah dengan gelar S2 dan S3.
Bisa terbayang berapa mata pelajaran dan mata kuliah yang sudah ditempuh selama 20 tahun itu? Akan tetapi, menjadi ironi ketika kita harus menempuh pendidikan (untuk) menjadi orang tua. Nah apa yang membuat hal tersebut menjadi sebuah ironi (besar)?
Pertama, apakah di dalam institusi resmi di negara tercinta ini memiliki institusi pendidikan yang mencetak orang tua-orang tua yang baik dan benar? Jawabannya, tidak ada.
Kedua, apakah semua orang di negara ini mempersiapkan diri untuk belajar menjadi orang tua? Jawabannya, tidak semua orang melakukannya.
Ketiga, apakah negara sebagai entitas resmi atau pemerintah sebagai pelaksana undang-undang memiliki roadmap dalam membentuk orang tua-orang tua yang baik dan benar? Jawabannya, belum ada.
Keempat, apakah kita sebagai pribadi pernah mengelaborasi mata pelajaran atau mata kuliah yang harus dipelajari dalam mempersiapkan bekal menjadi orang tua kelak? Jawabannya, tidak semua orang melakukannya.
Kelima, fakta real dalam hitungan kasar jika kita mulai menjadi orang tua di umur 25 tahun dan kita asumsikan jatah umur manusia maksimal di umur 60 tahun. Ada gap berapa puluh tahun dari kedua jarak umur tersebut? Jawabannya 35 tahun. Selama 35 tahun itu, kita akan berprofesi dan menjadi orang tua. Lebih lama dari hitungan total pendidikan yang sudah dijelaskan di awal.
Belum lagi, di dalam setiap fasenya akan menemukan tantangan di dalam kondisi baru yang harus diperhatikan lebih detail lagi. Seperti, memiliki anak lebih dari 1, memiliki anak usia baligh/muda, memiliki anak yang siap menikah, memiliki cucu dan kondisi lainnya.
Terbayang, betapa sangat panjang jalan menuju (untuk menjadi) orang tua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H