Mohon tunggu...
Risnu MRA
Risnu MRA Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Pembelajaran Sejati

Ayahfid. Diploma Montessori. Parenting Enthusiast. Sygma Learning Consultant. Penulis Buku Tentang Kamu - Catatan Perjalanan Makna Penulis, Diorama Rasa, Setetes Air Untukmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jodohku Siapa? (2)

23 Juli 2020   16:48 Diperbarui: 23 Juli 2020   16:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jodoh ibarat checkpoint dalam etape kehidupan. Merujuk pada tulisan Jodohku Siapa? (1), maka checkpoint itu kemungkinan ada 2, yaitu checkpoint jodohn yang berbentuk pasangan atau chekcpoint jodoh dengan kematian. Hanya suratan taqdir yang akan menjawabnya. Etape setiap orang jelas berbeda, prinsipnya tak boleh menyamakan jalur etape diri dengan orang lain.

Jodohku siapa? Adalah sebuah jawaban atas do'a-do'a. Yang entah bagian do'a apa dan siapa yang tengah diijabah oleh Sang Pemilik Semesta. Bukankah, diri ini hanya diminta untuk selalu berusaha dan bertawakal atas segala kemungkinan yang ada di depan kita? Tentunya.

Jodohku siapa? Barangkali ada rasa takut, ketika belum jelasnya bayangan orang yang akan mendampingi kita. Bayangannya saja belum jelas dan keliatan apalagi orangnya?

Di dalam buku aku Tentang Kamu : Catatan Perjalanan Sang Penulis, Jejak Publisher 2018. Di bagian 2, ada subjudul yang tertulis "Menuju tempat tujuan yang sama". Dikisahkan ada seseorang yang tengah menaiki kereta bisnis, dia sendirian menuju ke arah barat dari timur. Di tengah perjalanan ada seorang laki-laki yang kemudian mengisi tempat duduk kosong disebelahnya. Mereka berdua tidak saling mengenal.

Akhirnya mereka bertegur sapa. "Pak turun di stasiun mana?", tanya lelaki muda yang mencoba memecah kesunyian diantara mereka. "Oh iya dek, saya turun di stasiun Gambir, ada rumah di dekat situ. Saya barusan ada tugas kantor dari Jogja", jawab lelaki dewasa dengan penuh kehangatan yang ada di sampingnya. "Wah, sama dong Pak, saya juga turun stasiun Gambir. Mau pulang, dari kuliah di Jawa Timur. Maklum kangen rumah heheheh", balas lelaki muda itu dengan penuh kehangatan pula.

Jodohku siapa? Barangkali, dalam etape kehidupan ini ada seseorang yang sedang meniti perjalanan. Kemudian di tengah perjalanan, bersinggungan dengan jalan etape yang sedang kita tempuh. Jalur etape itu lantas menggabung, untuk melanjutkan perjalanan menuju tujuan yang sama.

Jodohku siapa? Jawabannya lihatlah orang sekeliling kita. Barangkali, mereka sedang berada di jalur etape yang kita tempuh. Coba tengoklah. Mungkin sebentar lagi akan bersinggungan dengan jalur etape kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun