Jika kalian gemar bercocok tanam, informasi ini akan sangat cocok untuk anda karena akan memberikan informasi mengenai salah satu teknik bercocok tanam yang memanfaatkan lahan tidur. Bagi teman-teman pecinta tanaman, pasti sudah tidak asing lagi dengan lahan hidroponik di kawasan tajur sindangrasa bogor timur.Â
Lahan hidroponik ini terletak di lahan tidur dimanfaatkan oleh salah satu warga di perumahanvilla tajur. Lahan ini kemudian menjadi lahan tanaman hidroponik Ayudia Farm. Waktu yang ditempuh untuk sampai di tempat ini yaitu sekitar tiga puluh menit dari pusat kota bogor.
Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air, tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sistem hidroponik juga merupakan sistem penanaman setiap hari panen. Untuk pengairan sistem hidroponik, air dimasukkan ke dalam tong yang diletakkan di dalam tanah.Â
Hal ini bertujuan untuk membantu pendinginan air selama proses sirkulasi. Untuk pengairannya, melalui mesin, air akan narik ke atas lalu air tersebut akan dialirkan ke ujung pipa selang PE. Penggunaan selang PE bertujuan untuk membagi sirkulasi air agar merata. Selang pe yang digunakan berwarna gelap karna untuk menghambat lumut dari panas.Â
Air yang dialirkan ke ujung pipa akan kembali lagi ke tong air, model media penanaman yang miring ini sangat mempengaruhi sirkulasi pengairan tanaman hidroponik. Nah sirkulasi tersebut akan terjadi secara terus menerus.
Cara Menanam Kangkung Hidroponik
Step yang pertama kita masuk ke tahap pembibitan atau tahap N1. Pada tahap ini kita harus merendam bibit kangkung terlebih dahulu selama satu malam. Untuk menyiapkan media penanamannya, kita menggunakan rockwool sebagai media untuk menanam.Â
Rockwool sendiri berasal dari batu vulkanik gunung yang melalui proses peleburan dengan panas yang tinggi. Penggunaan rockwool ini dilakukan maksimal tiga bulan karena rockwool akan hancur dimakan oleh akar tanaman itu sendiri. Karena daya serap nya tinggi rockwool bisa menyerap dan menyimpan secara maksimal.
Sebelum rockwool digunakan, lembaran rockwool harus dipotong minimal dua stengah sampai tiga senti. Setelah itu, rockwool yang telah dipotong harus melalui proses rendaman. Proses perendaman ini dilakukan agar rockwool tersebut menyerap air. Rockwool yang sudah di rendam kemudian dibelah menjadi dua bagian, setelah direndam dalam waktu singkat, Â masukan bibit yang akan ditanam kedalam rockwool tersebut. Rockwool yang telah dimasukan bibit, dapat ditempatkan ke wadah penyimpanan selama 3 hari sampai bibit tersebut pecah benih dan siap untuk dipindahkan ke tahap N2.
Tahap N2 merupakan tahapan singkat setelah kangkung melewati proses pembibitan atau tahap N2. Pada tahap N2, kangkung akan berumur 7 hari. Bentuk kangkung yang udah didiamkan selama 3 hari akan berbeda dengan kangkung yang telah didiamkan selama 7 hari. Jika kangkung yang telah berumur 7 hari, dapat kita lihat perbedaan ukuran dimana kangkung tersebut lebih besar. Setelah kangkung berumur 7 hari, kangkung tersebut dapat langsung dipindahkan ke lahan produksi N3.