Mohon tunggu...
Risna Nurfalah
Risna Nurfalah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Riau Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Situs Patirtaan Ngawonggo: Menyambung Sejarah dan Tradisi Melalui Edukasi Wisata

20 Mei 2024   09:50 Diperbarui: 20 Mei 2024   09:53 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri

Situs Petirtaan Ngawonggo ini merupakan salah satu cagar budaya yang terletak di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Pada mulanya situs ini sudah ada sejak dahulu akan tetapi belum ada perawatan khusus yang menjadikan situs bersejarah ini menjadi wisata edukasi. Namun, ada salah seorang pemuda setempat bernama Mas Rahmad Yasin yang tergerak hatinya untuk merawat dan mengelola Situs Ngawonggo ini tanpa keinginan untuk mendapatkan keuntungannya. 

Beliau ingin menjadikan cagar budaya ini sebagai wisata edukasi yang dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat tentang kesederhanaan dan kehidupan. Selain itu, Mas Yasin juga ingin mempertahankan salah satu cagar budaya Indonesia

 Mas Yasin mendirikan Tomboan dengan konsep pengunjung dapat menikmati suguhan tradisional yang disediakan. Nama Tomboan sendiri terinspirasi dari wedang yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan yang ada disekitar Situs Ngawonggo.

 Dalam bahasa Jawa, Tomboan sendiri bermakna obat, dengan maksud dan keinginan agar Tomboan ini bisa menjadi obat letih bagi masyarakat sekitar. Tomboan dan Situs Petirtaan Ngawonggo adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jika diibaratkan sebagai rumah, Tomboan adalah ruang tamu sedangkan Situs adalah orang tua. Yang mana para tamu yang datang diharapkan bisa mendapatkan informasi mengenai Situs tersebut. Memang jika dilihat secara sekilas masyarakat sekitar seringkali mengira bahwa ini adalah sebuah warung atau tempat makan. Akan tetapi, sebenarnya itu adalah tempat bagi para pengunjung untuk menikmati suguhan tradisional dan pemandangan indah dari Situs Ngawonggo.

Suguhan tradisional, Dokpri
Suguhan tradisional, Dokpri
Adapun peran masyarakat sekitar yang turut membantu menjaga Situs Ngawonggo ini tidak ada sama sekali paksaan, namun atas kesadaran diri masing-masing. Masyarakat sekitar dengan sukarela dalam menjaga kebersihan, keamanan dan kelestarian lingkungan sekitar dan memiliki rasa tanggung jawab mendalam untuk merawat warisan budaya dan spiritual mereka. Keberhasilan Situs Petirtaan Ngawonggo ini tidak hanya bergantung pada kerja keras masyarakat saja, tetapi juga rasa cinta dan kepedulian yang mereka miliki terhadap Situs tersebut.

Meracik Wedang. Dokpri
Meracik Wedang. Dokpri
Mengelilingi Situs Patirtaan Ngawonggo, dopri
Mengelilingi Situs Patirtaan Ngawonggo, dopri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun