Hari Songkran, merupakan hari perayaan tahun baru Thailand yang biasanya diperingati setiap tanggal 13-15 April. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2020 ini, perayaan Songkran ditunda sampai waktu yang belum ditentukan.Â
Gara-gara apa? apalagi kalau bukan pandemi Covid-19. Saya sudah beberapa kali menuliskan cerita Songkran di Chiang Mai, tapi kalau untuk membaca sejarah lengkap tentang Songkran bisa cek di Wikipedia atau referensi resmi lainnya.
Tahun ini, tanggal yang biasanya ditetapkan sebagai hari libur, dijadikan hari kerja, liburnya ditunda untuk perayaan Songkran setelah pandemi berlalu.
Orang-orang dilarang mudik (dan pada dasarnya berbagai bis antar kota sudah tidak beroperasi). Di berbagai provinsi keluar larangan menjual minuman beralkohol sejak beberapa hari lalu.
Tradisi yang awalnya dimulai dengan saling memercik air dan belakangan jadi main siram-siraman dengan ember pun ditiadakan sama sekali. Bahkan kalau ada yang bermain siram-siraman di depan rumahnya, bisa ditangkap dan dihukum.
Kalau siram tanaman gimana? Ya boleh saja, main air buat anak-anak di rumah sendiri juga boleh, asal gak nyiram orang yang lewat di jalan.Â
Pemerintah Thailand menyarankan untuk kembali ke ritual memercik air ke patung Budha saja. Semua larangan itu untuk mencegah meluasnya penyebaran infeksi Covid-19.
Melihat memori di FB, saya jadi teringat kemeriahan Festival Songkran setiap bulan April beberapa tahun belakangan ini. Orang-orang memakai baju bercorak bunga, memegang pistol air, saling perang air satu sama lain.
Penduduk lokal maupun turis, meriah memenuhi jalanan. Beberapa tempat di sepanjang jalan yang dijadikan area orang bermain siram-siraman mendirikan panggung hiburan.