Mohon tunggu...
Risnanda Amalia
Risnanda Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masa Depan Politik Indonesia: Tantangan dan Peluang Menuju Demokrasi yang Lebih Mapan

19 Desember 2024   20:55 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:55 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

     politik merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai sarana untuk mengelola kepentingan publik, politik diharapkan mampu menciptakan kebijakan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat. Di Indonesia, perjalanan politik mengalami dinamika yang beragam sejak era kemerdekaan hingga saat ini. Meskipun demokrasi telah menjadi sistem yang diadopsi, tantangan dalam mewujudkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan inklusif masih sangat besar. Tantangan tersebut mencakup korupsi, oligarki, serta rendahnya partisipasi politik masyarakat. Namun, di balik tantangan ini, terdapat peluang besar bagi Indonesia untuk terus memperkuat demokrasi dan memperbaiki sistem politiknya.  

     Salah satu tantangan utama politik Indonesia adalah dominasi oligarki yang semakin kuat. Oligarki ini terlihat dari pengaruh besar segelintir individu atau kelompok dalam menentukan arah kebijakan nasional. Praktik politik uang dan keberadaan dinasti politik menjadi contoh nyata bagaimana kekuasaan sering kali terkonsentrasi di tangan elit tertentu. Fenomena dinasti politik di Indonesia, seperti keluarga Soekarno dalam PDI-P dan keluarga Yudhoyono di Partai Demokrat, menunjukkan bagaimana kekuasaan sering kali diwariskan dalam lingkup keluarga. Selain itu, kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi, seperti yang terjadi pada eks-Gubernur Papua Lukas Enembe, memperlihatkan bagaimana kekuasaan digunakan untuk memperkaya diri sendiri daripada melayani rakyat. Hal ini mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap sistem politik dan menciptakan kesenjangan antara elit dan rakyat.  

     Di sisi lain, partisipasi politik masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan. Meski angka pemilih dalam pemilu cukup tinggi, kualitas keterlibatan masyarakat dalam politik masih rendah. Banyak warga hanya aktif pada saat pemilu, tetapi kurang terlibat dalam proses pengawasan dan pengambilan keputusan setelahnya. Sebagai contoh, pada kasus Omnibus Law, banyak masyarakat yang merasa bahwa kebijakan tersebut tidak transparan dan hanya menguntungkan pengusaha besar. Demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen, termasuk mahasiswa, menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki semangat untuk memperjuangkan keadilan. Namun, tanpa pengawasan berkelanjutan terhadap pemerintah, kebijakan serupa bisa saja terus berulang. Oleh karena itu, edukasi politik menjadi kunci untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hak dan tanggung jawab mereka dalam sistem demokrasi.  

     Namun, Indonesia juga memiliki peluang besar untuk memperbaiki sistem politiknya melalui inovasi dan reformasi. Transformasi digital telah membuka ruang partisipasi baru bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk terlibat dalam diskusi politik. Media sosial, seperti Twitter dan Instagram, telah menjadi platform untuk mengkritisi kebijakan pemerintah dan menyuarakan isu-isu penting. Kampanye seperti #ReformasiDikorupsi pada 2019 adalah salah satu contoh bagaimana generasi muda menggunakan media sosial untuk menyatukan suara dan menekan pemerintah agar lebih transparan. Selain itu, inisiatif pemerintah seperti aplikasi LAPOR! yang memudahkan masyarakat melaporkan berbagai penyimpangan, menjadi bukti bahwa teknologi dapat menjadi alat efektif dalam mendorong akuntabilitas pemerintah.  

     Langkah lain yang tidak kalah penting adalah mendorong regenerasi politik melalui peran pemuda. Sebagai generasi yang lebih adaptif terhadap perubahan, pemuda memiliki potensi besar untuk menciptakan politik yang lebih inklusif dan inovatif. Misalnya, keterlibatan figur muda seperti Faldo Maldini, mantan aktivis mahasiswa yang kini aktif dalam pemerintahan, menunjukkan bahwa pemuda mampu membawa perspektif baru dalam politik. Selain itu, organisasi kemasyarakatan seperti gerakan mahasiswa kerap kali menjadi penggerak utama dalam melawan ketidakadilan politik, seperti aksi-aksi protes terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Dengan regenerasi ini, politik Indonesia dapat bergerak menuju sistem yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat luas.  

     Meskipun perjalanan politik Indonesia masih penuh tantangan, harapan untuk masa depan yang lebih baik tetap ada. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya, demokrasi di Indonesia dapat terus diperkuat. Perbaikan sistem politik, peningkatan partisipasi masyarakat, dan regenerasi kepemimpinan adalah langkah-langkah kunci menuju pemerintahan yang lebih inklusif dan berkeadilan. Ketika semua elemen bersatu untuk membangun politik yang lebih sehat, Indonesia tidak hanya menjadi negara demokratis, tetapi juga menjadi contoh bagi dunia dalam mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun