Dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi, banyak perusahaan yang melakukan Assessment Center untuk perekrutan pegawai. Metode ini sudah diakui dari waktu ke waktu sehingga masih digunakan hingga saat ini. Salah satu teknik  Assessment Center yang lazim digunakan yaitu Leaderless Group Discussion yang menitikberatkan pada perilaku peserta selama proses diskusi.
Leaderless Group Discussion adalah diskusi kelompok tanpa penunjukkan seorang pemimpin, yang memungkinkan setiap anggota kelompok memanifestasikan potensinya. Dalam simulasi ini antara lain dapat diamati kemampuan seseorang dalam mengarahkan dan memimpin kelompok, kemampuan menjelaskan gagasan sehingga bisa diterima orang lain, kemampuan determinasi, dan lain-lain. Jumlah peserta Leaderless Group Discussion biasanya terdiri dari empat hingga tujuh orang. Di awal diskusi tidak terdapat kesepakatan posisi moderator, pemimpin, dan yang lainnya sehingga posisi para peserta sama. Cenderung para peserta akan menentukan terlebih dahulu posisi-posisi untuk proses diskusi. Akan lebih baik jika para peserta langsung memulai diskusi untuk menghemat waktu. Peserta akan diberikan materi dalam durasi tertentu. Namun adakalanya peserta diberikan peran misalnya berperan sebagai tim keuangan. Setiap peserta harus memahami persoalan yang akan didiskusikan sehingga akan didapatkan hasil yang optimal.
Peserta Leaderless Group Discussion dituntut untuk aktif memainkan peran dan memberikan kontribusi. Setiap peserta harus mengambil keputusan pada kondisi yang tidak terstruktur dan tidak pasti. Penilaian utama yaitu proses diskusi tersebut melalui alat rekam audio maupun visual. Assessor akan mengamati proses diskusi dan menyusun penilaian berdasarkan kompetensi peserta.
Keuntungan yang diberikan dari Leaderless Group Discussion adalah melihat secara langsung kemampuan peserta dalam mengungkapkan pendapatnya dibawah tekanan. Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat menguntungkan peserta sehingga assessor dapat memahami apa yang ingin disampaikan oleh peserta.
Dalam Leaderless Group Discussion, keterampilan berinteraksi dalam kelompok yang ditampilkan oleh peserta dapat diamati cukup mendalam karena permasalahan yang dipilih erat kaitannya dengan kondisi sehari-hari yang mungkin dikerjakan oleh seseorang yang menduduki posisi supervisor. Akan tampak kemampuan seseorang dalam menganalisa permasalahan, mengambil keputusan, efektivitas komunikasi, dan kemampuan dalam meyakinkan orang lain serta mempresentasikan ide-idenya dengan cara yang terbuka dan bersahabat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H