Mohon tunggu...
Risna Dewi
Risna Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Menulis merupakan kegiatan paling menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tak Kenal Lelah Menuntut Ilmu

23 Juni 2024   00:06 Diperbarui: 23 Juni 2024   00:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis belia ini kerap disapa dengan sebutan "Nana" pada masa kecilnya. Seorang gadis kecil dengan kulit putih dan berambut agak pirang merupakan sosok yang periang. Ia adalah sosok anak perempuan pertama yang orang kenal memiliki jiwa yang kuat dan tahan banting. Sejak kecil ia dikenal sebagai anak yang aktif, aktif berkomunikasi, bersosialisasi, bermain, dan belajar. Bahkan ia telah memasuki sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada usia 1,5 tahun. Semangat belajar sudah ia miliki sejak kecil.

Dunia pendidikan Nana berjalan dengan lancar hingga saat ini. Usianya kini telah hampir menginjak dua dasawarsa. Ia tengah menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi bergengsi di Yogyakarta. Ia memutuskan untuk mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. Ia percaya bahwa pendidikan bagi perempuan adalah hal yang sangat penting. Ia selalu meyakini bahwa perempuan tetap harus memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki. Kini bukan lagi zamannya patriarki, namun perempuan tetap memiliki peran sebagai perempuan. Akan tetapi, peran tersebut tetap mengedepankan pendidikan bagi perempuan. Sejatinya, perempuan merupakan pendidikan pertama bagi anaknya.

Ketika Nana bersekolah, ia selalu menjadi juara ketika moment kelulusan. Bagaikan juara telah melekat pada dirinya. Ia bukan tipe orang yang ambisius mengejar nilai ataupun juara. Ia menerapkan prinsip bahwa ilmu tak selalu dari buku, namun juga dari pengalaman. Ia banyak mengikuti kegiatan di sekolah maupun di kampus untuk meningkatkan kualitas dirinya. Kemudian ia juga menerapkan keyakinan bahwa pintar bukan hanya dalam bidang akademik, namun juga dalam cara ia bersosialisasi atau membaur dengan lingkungan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun