Mohon tunggu...
Risna Dewi
Risna Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Menulis merupakan kegiatan paling menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mental Health Mahasiswa Terancam

22 April 2024   00:59 Diperbarui: 22 April 2024   01:03 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest by Behance

            Isu kesehatan mental kini menjadi sorotan. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya kasus bunuh diri di Indonesia. Sering terdengar bahwa sejumlah kasus ini terjadi pada mahasiswa. Berbagai media massa mengabarkan peristiwa bunuh diri dengan alasan depresi atau tekanan sosial. Pusat Informasi Kriminal Nasional Kepolisian Republik Indonesia (PUSIKNAS POLRI) menyebutkan bahwa terdapat 287 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang 1 Januari 15 Maret 2024. Angka tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. Lalu, apakah penyebab utama dari masalah kesehatan mental mahasiswa? Mungkinkah mental mahasiswa belum mampu menghadapi kerasnya dunia perkuliahan? Atau memang tekanan sosial dan pendidikan yang semakin besar?

Setiap orang pasti memiliki kesehatan mental dengan tingkat kesehatan yang berbeda. Tingkat kesehatan mental yang dimiliki tergantung bagaimana seseorang memeliharanya. Kesehatan mental akan memiliki kondisi yang baik apabila seseorang mampu mengelola emosi dan mampu mengatasi masalah dengan efektif. Mental yang sehat akan membawa seseorang untuk bisa bertahan hidup. Tingkat kesehatan mental yang baik akan membawa rasa aman, damai, dan tentram. Sehingga perlu untuk menjaga kesehatan mental demi kesehatan jiwa dan raga.

Akhir-akhir ini kesehatan mental menjadi topik yang banyak dibicarakan oleh publik, khususnya kesehatan mental pada mahasiswa. Terdapat banyak kasus bunuh diri yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa. Hal tersebut dikarenakan tekanan yang tak kunjung usai hingga membuat mereka depresi dan memilih untuk mengakhiri hidupnya. Namun, banyak faktor yang dapat menyebabkan mahasiswa melakukan hal tersebut. Selain faktor eksternal, terdapat faktor internal yang dapat menyebabkan mahasiswa mudah merasa tertekan.

Sebagian besar mahasiswa saat ini dapat dikatakan sebagai Gen Z. Gen Z ini berkaitan erat dengan yang disebut 'teknologi'. Dapat kita katakan bahwa Gen Z sudah terpapar teknologi sejak kecil. Tak jarang orangtua pun turut memanjakan anak-anak mereka. Sehingga mereka tidak terbiasa dengan tekanan yang terjadi di lingkungan kampus akibat dari berbagai kemudahan yang dirasakan sejak kecil. Sehingga mental mereka belum terlalu kuat untuk menerima berbagai tekanan yang terjadi di dunia perkuliahan.

Sebagai seorang mahasiswa, kita harus mampu untuk mengelola emosi dan mengatasi masalah yang terjadi dengan baik. Menyandang gelar mahasiswa berarti kita memiliki pola pikir yang jauh lebih baik dari orang-orang kurang beruntung yang tidak bisa berkuliah. 

Seorang mahasiswa harus memiliki manajemen penyelesaian masalah yang baik guna menjaga kesehatan mental agar tidak terganggu. Kesehatan mental yang baik akan membawa dampak positif bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar karena energi akan selalu menular.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun