Mohon tunggu...
Hope
Hope Mohon Tunggu... Administrasi - Happy

Self Love

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Senja di Bumi Katulistiwa

2 Mei 2016   23:57 Diperbarui: 3 Mei 2016   00:12 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

myphoto

Teringat dahulu, saat usia masih kanak-kanak, ketika memandang langit senja di Pulau Jawa. Terasa hangat dan nyaman, bukan karena cahaya matahari yang terpancar, namun karena suasana hangat dan nyaman keluarga yang begitu dekat. Setiap kali menengok, terlihat wajah ibu yang penuh keringat sore hari usai kerja kerasnya. Setiap kali berteriak, suara ayah yang memanggil, mengingatkan saatnya pulang. Setiap kali bernyanyi, terdengar suara alunan musik yang dimainkan kakak dan adik tercinta. Semua terasa begitu lengkap, sempurna, dan menyenangkan.

Setelah sekian lama, mulai timbul rasa bosan dan jenuh akan kebiasaan itu. Karena mulai tumbuh dewasa dan mulai bergaul dengan dunia luar, dan munculah handphone yang mendekatkan yang jauh, namun menjauhkan yang dekat. Sejak itu mulailah kurang terjalin keakraban antar keluarga. Mulai timbul rasa kurang peduli dan mulai merasa seperti berkurang rasa kasih sayang kakak dan adik.

Sampai pada suatu saat, pergilah seorang anak itu karena suatu pendidikan yang perlu ditempuhnya. Awalnya terasa begitu menyenangkan dapat melihat suasana baru yang penuh keceriaan selain di Pulau Jawa. Namun semua itu sirna, ketika tersadar bahwa kasih sayang yang didapatinya tidaklah sama dengan kasih sayang yang didapat dahulu. Seakan tersadar bahwa betapa mereka mengasihi anak ini, betapa berharganya anak ini yang dahulu hanya seorang anak biasa seperti yang lain, yang tidak bisa bermanfaat bagi keluarga kala dahulu.

Namun, kala anak ini pergi, mulailah terjadi perubahan dalam keluarga ini. Bukan perubahan negatif, namun perubahan yang sangat positif bagi setiap individu di dalamnya. Begitu bahagianya anak ini mendengar dan mengetahui hal itu. Ingin rasanya anak ini memeluk mereka. Namun, perjuangan baru saja dimulai. Masa depan yang baru baru akan terbuka.

Saat ini, senja masih sama, terasa hangat dan nyaman. Hanya saja senja ini, di Bumi Katulistiwa, Indonesia. Bukan lagi terlihat ibu yang berkeringat, ayah yang memanggil, kakak adik yang bermusik, namun terlihat jelas perjuangan bersama kawan, dalam menyongsong masa depan bagi masing-masing kehidupan individu.

Karya : Cahaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun