Perkembangan industri berjalan dengan pesat di era abad ke-21. Perkembangan ini menyebabkan perubahan pada berbagai aspek kehidupan. Beberapa permasalahan turut hadir menyertai perkembangan industri, di antaranya yaitu krisis energi, pencemaran lingkungan, dan pemanasan global.
Permasalahan tersebut diakibatkan salah satunya adalah karena kurangnya kesadaran akan literasi sains. Literasi sains adalah pegetahuan dan kecakapan dalam memahami isu terkait sains dalam menghadapi permasalahan sehari-hari. Sains berhubungan erat dengan hal-hal yang terjadi di alam semesta, seperti  praktik-praktik yang memengaruhi kesehatan dan persediaan makanan, penggunaan bahan dan teknologi baru yang tepat, serta keputusan tentang penggunaan energi.
Setiap individu berperan penting terhadap hal-hal yang berhubungan dengan alam semesta. Literasi sains akan membantu membentuk pola pikir, karakter, dan perilaku manusia untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, serta alam semesta. Dari urgensi tersebut, kesadaran dalam literasi sains perlu ditingkatkan.
Pada tingkat sekolah, literasi sains berhubungan erat dengan mata pelajaran IPA. Biasanya materi disajikan dalam bentuk buku teks, powerpoint, dan dibantu oleh alat peraga. Selain itu, evaluasi peserta didik biasanya dilakukan dengan pemberian sejumlah soal yang berhubungan dengan sains.
Banyaknya materi terkait literasi sains dapat menurunkan semangat belajar siswa, terutama jika media penyampaian dan evaluasi hanya terbatas pada sumber teks saja.Â
Oleh karena itu, diperlukan suatu metode berbeda untuk meningkatkan literasi sains di kalangan peserta didik. Salah satu metode tersebut adalah virtual project based learning. Lalu, bagaimana tahapan pelaksanaan virtual project based learning untuk meningkatkan literasi sains? Berikut langkah-langkahnya:
- Persiapan media pembelajaran, yaitu dengan video animasi yang disertai teks untuk dibaca para siswa. Video tersebut dapat dibuat sesuai dengan materi pelajaran yang diinginkan, contohnya adalah materi sistem pernapasan.
- Persiapan media virtual project based learning, yaitu dengan powerpoint. Pada media ini dapat disusun sebuah cerita yang berhubungan dengan materi dan memuat suatu permasalahan riil di masyarakat. Contohnya adalah permasalahan terkait kebakaran hutan yang dapat menyebabkan sesak napas.
- Setelah cerita disusun dalam powerpoint, disiapkan slide untuk menyisipkan video pembelajaran yang telah dibuat.
- Setelah itu, dibuat slide pertanyaan serta textbook untuk menuliskan jawaban dari siswa.
- Metode evaluasinya juga dapat menggunakan sekumpulan clip art yang harus siswa tempatkan pada slide powerpoint untuk melengkapi cerita dan menyelesaikan permasalahan yang telah disajikan.
- Setelah semua persiapan selesai, tambahkan animasi dan gunakan warna-warna untuk meningkatkan daya tarik powerpoint yang telah dibuat.
Penggunaan media powerpoint dalam menjalankan virtual project based learning merupakan salah satu langkah visualisasi yang dapat meningkatkan daya tarik siswa dalam belajar. Hal itu karena dalam powerpoint disuguhkan suatu cerita dengan berbagai gambar, tidak hanya berisi tulisan panjang yang monoton.
Visualisasi materi ke dalam bentuk cerita juga dapat meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi tersebut karena cerita yang disajikan erat kaitannya dengan permasalahan sehari-hari.Â
Metode menuliskan jawaban dalam textbook dan menempatkan sekumpulan clip art untuk melengkapi cerita juga dapat menjadi inovasi baru dalam tahap evaluasi kemampuan siswa.Â
Oleh karena itu, metode virtual project based learning diharapkan mampu menjadi suatu metode yang efektif dalam peningkatan literasi sains di kalangan peserta didik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H