Mohon tunggu...
Risma YantiPutri
Risma YantiPutri Mohon Tunggu... Atlet - -

hobi lari

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tentang Seorang Anak Perempuan Pertama

23 November 2024   20:32 Diperbarui: 23 November 2024   23:09 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya adalah anak perempuan pertama dari sebuah keluarga sederhana yang tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi. tumbuh dewasa di iringi dengan harapan orang tua bukanlah hal yang mudah, Harapan yang seharusnya menjadi motivasi untuk terus berproses, malah lebih sering menjadi beban yang membuat overthinking. selalu saya berpikir apakah saya akan berhasil di masa depan? apa saya akan menjadi sesorang yang sukses? apa saya bisa membahagiakan kedua orang tua saya?

anak perempuan pertama akan menjadi harapan terbesar orang tuanya dan menjadi contoh yang baik untuk adik adiknya. selain itu anak pertama juga selalu diandal orangtua jika orang tua sudah tua / sudah tidak berkerja. maka dari itu, ank pertama bisa dibilang anak yang cenderung keras kepala, hal itu timbul karena tuntutan yang mereka terima.

anak pertama juga cenderung lebih mandiri dan tangguh dalam menghadapi sebuah proses menuju kedewasaan, Mandiri dalam penyelesaian masalah-masalah yang timbul dan juga tangguh karena sudah melewati masa-masa jatuh, gagal, kemudian bangkit kembali.

Menjadi anak perempuan pertama adalah takdir bukan pilihan. Untuk itu jalani setiap prosesnya, nikmati setiap alurnya karena kalau bukan kita siapa yang akan menjalaninya. Belum tentu orang lain mampu menjadi sekuat kita. Untuk seluruh anak perempuan pertama dikuatin lagi bahunya ada harapan orang tua yang dititipkan bersama dengan doa restunya. Percaya akan selalu ada akhir terbahagia untuk kita

hii guys!!!

gimana cerpennya baguss ga?

emm kenalinn yaa

akuu rismayanti putri dari kelas xi.11

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun