Andaikan esok bukan milikku
Malam ini, aku ingin merenungi diri dan  menangis sekuat-kuatnya
Kecemasan menerobos dada
menggebrak kekuatan hatiku
aku ambruk
jatuh tak berdaya
Jantungku berdebar kencang
tubuhku gemetar,
ketakutan tak henti- hentinya menghantui
Andaikan esok bukan miliku
maka tak ada lagi pelukan hangat keluarga
tak ada lagi tawa renyah sahabat
apalagi ciuman kekasih
hanya ada aku yang tersesat di lorong penuh liku
menggigil ketakutan dan menyesali dosa
Andaikan esok bukan miliku
aku mengikhlaskan diriku kembali
Mematuhi titah Ilahi
tanpa dendam dan rasa sakit yang kulalui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H