Mengatur keuangan di zaman sekarang harus ekstra pintar khususnya buat generasi milenial terkadang mengikuti gaya hidup yang selangit namun gak disesuaikan sama pendapatan dimiliki alias besar pasak daripada tiang atau lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.Â
Ujung-ujungnya setelah terima gaji, di pertengahan bulan malah minus. Pertanyaannya, bagaimana bisa punya tabungan masa depan jika tak ada financial planning yang baik?
Belum lama ini saya mendapatkan jawaban tentang cara efektif menerapkan financial planning khususnya untuk generasi milenial. Dengan tema yang sangat menarik yaitu : "Seimbangkan Gaya Hidup Dan Pengelolaan Financial" Â bersama Komunitas Blogger Jakarta dimana membernya kaum milenial yang pastinya membutuhkan informasi penting mengenai hal tersebut.
Budi Raharjo sebagai Direktur financial planning narasumber dalam sharing session tersebut memaparkan bahwa saat ini realita yang terjadi yaitu BPJS (Budget Pas-pasan Jiwa Sosialita) alias punya budget atau penghasilan yang minim tapi gaya hidup selangit biar dikata gak mau dibilang susah.Â
Dan saya pernah ada dilingkungan seperti itu walaupun tak terbawa arusnya. Inilah yang akhirnya financial planning jadi berantakan mulai  tak punya tabungan masa depan, terlilit banyak utang sampai kehidupan jadi bangkrut. Ironis kan dengarnya. Hiks hiks
Mas budi, begitulah biasa disapa. Beliau membagikan beberapa tips yang sangat bermanfaat tentang prinsip keuangan untuk menghasilkan financial planning yang tepat dan sejahtera. Menurut beliau ada 5 (lima) prinsip keuangan yang bisa dijalankan dalam kehidupan financial diantaranya :
1. Kecerdasan Menghasilkan Uang
Namanya orang hidup tak lepas dengan namanya Uang, secara uang sebagai alat pembayaran yang sah untuk memenuhi hajat hidup banyak orang. Nah, kecerdasan apa yang kita lakukan untuk menghasilkan uang selain penghasilan tetap seperti gaji, honor, komisi dan sebagainya. Kita perlu juga mencari penghasilan lain dari saham, aset, perusahaan, deposito buat persiapan di masa depan nanti.
2. Kecerdasan Mengalokasikan Uang
Uang di zaman sekarang seperti air jika tak cerdas atau pintar mengelolanya maka yang ada hanya numpang lewat saja sedangkan kebutuhan belum terpenuhi masih seabrek. Dalam hal ini, dari penghasilan yang kamu terima perlu untuk membuat alokasi atau pos pengeluaran dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan dulu untuk kebutuhan, setelah menyisihkan sedikit uang buat menabung dan ada sisanya baru penuhi keinginan selama ini. Intinya jangan besar pasak daripada tiang ya.
3. Kecerdasan Mengembangkan Uang