Apakah jalan tol itu lurus? Tidak, jalan secara teori harus dibuat menikung setiap sekian jarak tertentu. Menikung ke kiri, kemudian lurus dan menikung kembali setelah jarak tertentu. Radius tikungannya dibuat sedemikian rupa sehingga pengendara, baik pengemudi maupun penumpang tidak terkejut bahkan kadang tidak menyadari bahwa kendaraan saat itu sedang menikung. Selain ditujukan untuk menyesuaikan dengan topografi medan, tikungan itu pun dimaksudkan agar pengemudi tidak lengah atau mengantuk akibat kemotonan pada kondisi jalan yang lurus..
Begitu pula dengan kehidupan yang sedang kita kemudikan ini. Tuhan ciptakan desain “jalan”-nya sedemikian rupa, dengan tikungan, tanjakan, turunan, bahkan rambu dan marka dengan desain paling agung dan perhitungan paling detail sejagat raya. Jangan berharap kendaraan ini selalu berada pada jalan yang lurus, karena kita akan lengah kemudian. Tikungan akan selalu kita temui pada jarak tertentu dengan perencanaan maha dahsyat dari-Nya, hingga kita selalu waspada. Namun desain-Nya yang sempurna membuat kita akan tetap aman berkendara. Beberapa kali mungkin kita tersentak, itulah saat ketika kendaraan ini tidak berada pada track yang tepat, melindas marka. Jangan membanting kemudi, tetap berkendara dan perhatikan jalan.
-Cipularang, di penghujung Januari-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H