Kesetaraan Hak Laki-laki dan Perempuan dalam Pendidikan Islam

Selama ini perempuan dipandang subjektif, dipandang hanya untuk mengerjakan persoalan rumah tangga. Perempuan seolah tidak punya pilihan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi atau berkarir dibidang yang mereka kuasai.

Ketika mereka memilih untuk memiliki peran ganda, baik itu sebagai ibu dan wanita karir atau istri dan ibu ataupun peran lainnya, mengharuskan perempuan berusaha lebih keras dari pada laki-laki, sebab tidak mudah mengubah pandangan tradisional yang menjamur dalam masyarakat selama ini. Pendidikan islam hadir untuk meluruskan kekeliruan tersebut sebab dalam islam sendiri laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan.

Pendidikan islam atau sistem pendidikan yang berlandaskan ajaran-ajaran agama islam berperan aktif dalam perkembangan kualitas umatnya. Baik itu mencakup kualitas akal, jasmani dan rohani. Tidak sebatas pendidikan yang hanya berorientasi pada kaum laki-laki, karena dalam hadis dikatakan menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim tanpa terkecuali laki-laki ataupun perempuan.

Perempuan yang berpendidikan dicetak bukan sebagai kompetitor kaum laki-laki atau malah menggantikannya. Peran yang krusial ini dimaksudkan sebagai langkah awal menciptakan sumber daya manusia yang berdaya di Indonesia. Banyak diketahui bahwa perempuan akan menjadi madrasah pertama bagi anak mereka, sehingga sangat jelas dibutuhkan perempuan yang berpendidikan baik untuk mengoptimalkan rencana tersebut.

Dikatakan bahwa mencerdaskan laki-laki sama dengan mencerdaskan individu, sedangkan mencerdaskan perempuan sama dengan mencerdaskan bangsa, dengan kata lain perempuan memainkan peran penting dalam perkembangan bangsa.