"Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Minat dan Kesadaran Literasi Berbasis Rahmatan Lil Alamin di Kalangan Masyarakat dan Mahasiswa di Era Digital"
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Konsep Islam Rahmatan Lil Alamin dapat dipahami dari ajaran Islam yang berkaitan dengan akidah, ibadah dan akhlak. Di era digital saat ini, terdapat gempuran globalisasi dan modernisasi dalam hal ini Antropolog muslim dapat bersaing dengan tetap berpegang teguh pada Rahmatan Lil Alamin untuk menghadapi segala tantangan di era digitalisasi. Era digital adalah dimana masyarakat sangat tergantung dengan media sosial dan derasnya informasi berbasis online. Konsep Rahmatan Lil Alamin inilah yang menjadi acuan bagi seorang antropolog muslim dalam bertindak. Seorang antropolog di masyarakat memiliki peranan yang penting dalam hal meningkatkan literasi yang berbasis Islam Rahmatan Lil Alamin di kalangan masyarakat dan mahasiswa.
Antropolog merupakan sebutan bagi seorang ahli antropologi. Sebagai seorang antropolog, tugas dan perannya berkutat pada penelitian, pengevaluasian hingga turut berperan dalam menetapkan kebijakan publik. Pada dasarnya peran utama antropolog adalah meneliti fenomena sosial budaya yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat. Bagi seorang ilmuwan atau ahli antropologi, meneliti adalah tugas utama. Peran utamanya adalah membagi ilmu yang dimiliki dengan cara memproduksi suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Era digital dewasa ini tentu memudahkan bagi siapa saja termasuk ilmuwan, kemudahan yang dapat dirasakan adalah mudahnya dalam mengakses sumber daya digital, penelitian menjadi lebih efisien, dan membagikan hasil temuan penelitiannya kepada masyarakat luas. Salah satu keunggulan platform digital yang dapat dimanfaatkan bagi antropolog adalah digunakan sebagai media dalam memahami dan mempresentasikan budaya di era digital (Matt, 2023).
Dengan berpegang teguh kepada konsep Rahmatan Lil Alamin seorang antropolog muslim dapat menjadi acuan serta membantu dalam peningkatan literasi digital di kalangan masyarakat maupun mahasiswa. Antropolog muslim yang dalam bertindak selalu berpedoman pada Al-Qur'an dan Hadis serta perilaku Nabi Muhammad SAW akan menunjukkan identitasnya sebagai seorang muslim yang unggul dan juga sebagai seorang ilmuwan yang luar biasa hebat. Akan tetapi, era digital yang semakin kompleks akan menimbulkan tantangan yang akan dihadapi oleh siapa saja termasuk seorang ilmuwan sekalipun. Adapun antropolog muslim nusantara atau Indonesia yang dapat menjadi contoh dan motivator terutama dalam dunia IPTEK dan literasi dengan berpegang teguh dengan konsep Rahmatan Lil Alamin di kalangan masyarakat dan mahasiswa yaitu Usman Pelly dan Prof. Dr. Irwan Abdullah. Kedua pemikiran beliau diatas sangat membantu dalam meningkatkan literasi digital karena beliau diatas selalu berpegang teguh pada konsep Rahmatan Lil Alamin. Tujuan penulis membuat tulisan ini sebagai wadah informasi penulis dan juga pembaca untuk dapat memahami peran antropolog muslim dalam meningkatkan minat dan kesadaran literasi yang berbasis Islam Rahmatan Lil Alamin dikalangan masyarakat serta mahasiswa di era digital.
- Rumusan MasalahÂ
Apa Konsep Rahmatan Lil Alamin?
Bagaimana Konsep Rahmatan Lil Alamin Dapat Menjadikan Antropolog Muslim Indonesia yang Unggul Di Era Digital?
Bagaimana Peran Antropolog Muslim Nusantara dalam Meningkatkan Kesadaran Literasi Berbasis Islam Rahmatan Lil Alamin di Kalangan Masyarakat dan Mahasiswa Di Era Digital?
Berikan Contoh Tokoh Antropolog Muslim Indonesia Beserta Pemikirannya?
- Tujuan Penulisan
Untuk Mengetahui Konsep Rahmatan Lil Alamin.