Mohon tunggu...
RISMA NUR AZIZAH
RISMA NUR AZIZAH Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa angkatan 21 jurusan Ilmuu Keolahragaan

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Pelatihan E-Commeree Kerajinan Topeng di Desa Jambuwer Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang

30 Juli 2024   06:37 Diperbarui: 10 Agustus 2024   11:53 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Malang kembali hadir dengan program yang inovatif dan relevan dengan masyarakat. Pada kesempatan tersebut tim KKN melakukan pelatihan e-commerce pembuatan topeng di desa Jambuwer, kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. 

Program ini bertujuan untuk membantu pengrajin lokal memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan jangkauan pasar dan pendapatan mereka. Dengan pelatihan ini para perajin topeng desa Jambuwer semakin mengenal dan menguasai strategi pemasaran digital yang efektif, sehingga produk unggulannya semakin dikenal tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional bahkan tingkat internasional.

Pengerjaan program kerja ini bisa terjadi, karena para mahasiswa memang menginginkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) sebagai salah satu fokus kegiatan selama menjalankan KKN di Desa Jambuwer. Untuk mengetahui apa UMKM yang memiliki potensi agar lebih eksis di mata dunia, mahasiswa KKN mencari informasi melalui sowan ke berbagai orang penting di desa, seperti Sekretaris Desa maupun Kepala Dusun Glagaharum. Kerajinan Topeng adalah salah satu UMKM yang berpotensi tersebut Oleh karena itu para mahasiswa memutuskan mendatangi rumah Pengrajin Topeng yang direkomendasikan desa.

kkn um 2024
kkn um 2024

Sama seperti kebanyakan cara yang digunakan untuk membangun relasi di Desa Jambuwer, para mahasiswa mengawali dengan sowan ke rumah Pengrajin Topeng di Dusun Krajan, Desa Jambuwer. Dimulai dari basa-basi, dilanjutkan ke penggalian informasi terkait prospek bisnis kerajinan topeng. 

Melihat sampel produk dalam pengerjaan, produk terbengkalai, produk hamper selesai, dan produk topeng yang selesai. Lalu melihat dan memegang langsung peralatan yang digunakan untuk membuat kerajinan topeng. Setelah menggali cukup banyak informasi, akhirnya mahasiwa menemukan program kerja yang tepat terkait UMKM tersebut. 

Para mahasiswa pun memutuskan membantu pengrajin topeng melalui pembuatan akun Shopee untuk sarana jual-beli topeng. Di masa-masa berjalannya program kerja, mahasiswa akan belajar dan ikut membantu pengrajin topeng mengerjakan proyek, setiap kali ada proyek.

Program kerja "E-Commerce Kerajinan Topeng" menghasilkan akun Shopee bernama "Zaen Galery", dimana fokus utama dari lapak tersebut adalah untuk menjual kerajinan topeng khas pengrajin Desa Jambuwer, dimana menggunakan sistem Pre-Order (PO) untuk sebagian besar produk. Hingga hari tibanya pemesanan pertama melalui Shopee, tugas pengrajin, Pak Jaenatul adalah terus mengelola akun tersebut, selagi berusaha membuat portfolio melalui produk Shopee dan promosi dari sisi bisnis dengan cara beliau sendiri.

Zaen Galery mendapatkan pesanan Pre-Order untuk pertama kalinya melalui platform e-commerce Shopee. Pesanan dibayar tanpa uang tunai, melalui transfer uang digital, dimana jasa pengiriman yang digunakan adalah JNE. Mengingat ini adalah Pre-Order, sehingga setelah terpesan pada tanggal 19 Juni 2024 (seperti pada gambar), Pengrajin Topeng mulai mengerjakan topeng sesuai dengan permintaan klien kurang lebih selama 4-5 hari pengerjaan. Mengingat ini adalah pesanan pertama, sehingga wajar jika estimasi pengiriman paling lambat adalah 30 Agustus 2024. Dapat disimpulkan bahwa program kerja "E-Commerce Kerajinan Topeng" dapat terselesaikan dengan baik.

kkn um 2024
kkn um 2024

Melalui sowan dengan Pak Jaenatul, selaku pengrajin topeng di Dusun Krajan, mahasiswa mengetahui bahwa skala eksistensi kerajinan topeng Desa Jambuwer ber jumlah luas. Menurut pengrajin, kerajinan topeng sendiri bukanlah UMKM yang dikenal, keberadaan bisnisnya sendiri bahkan baru eksis ketika beliau pertama kali merintis bisnis kerajinan topeng, itupun hanya secara internal desa dengan pengecualian terkadang mendapat pesanan dari luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun