Mohon tunggu...
Rismanto Wijaya MS
Rismanto Wijaya MS Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

do'ain biar jadi orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memurnikan Nilai-Nilai Pancasila pada Kaum Milenial di Era Globalisasi Budaya

13 Juni 2021   14:23 Diperbarui: 13 Juni 2021   14:39 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi milenial saat ini merupakan generasi yang cepat menerima perubahan dan perkembangan di berbagai aspek, begitu pula dengan budaya. Pesatnya perkembangan budaya global menjadikan berbagai keuntungan bahkan kerugian-pun bisa didapatkan. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu adanya pembenahan berbagai aspek bersama-sama agar kerugian tersebut bisa diminimalisir dengan sebaik mungkin termasuk di dalamnya pemurnian nilai-nilai pancasila sebagai garda terdepan dalam menanggulagi nilai negatif dari arus globalisasi budaya tersebut.

Pancasila merupakan sebuah refleksi jati diri bangsa Indonesia dan pemurnian nilai-nilai tersebut hendaknya di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Butir-butir pancasila yang merupakan pengimplementasian nilai luhur bangsa yang di gagas oleh para pendiri Pancasila merupakan sesuatu yang perlu di junjung tinggi oleh kita semua sebagai warga negara Indonesia. Sila-sila pancasila yang sangat universal tersebut menjadi pedoman bangsa untuk senantiasa mengatur kehidupan bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa yang beradab dan memiliki jiwa patriotisme. Sudah selayaknya kita sebagai generasi milenial untuk sebisa mungkin untuk merefleksikan nilai-nilai pancasila tersebut sebagai dalam keseharian kita sebagai bukti cinta tanah air.

Dalam realisasi Pancasila sebagai garda terdepan dalam memiminimalisir efek negatif dari arus globalisasi tersebut hendaknya di dukung oleh berbagai pihak termasuk kaum milenial. Langkah-langkah kongkrit yang bisa diaplikasika oleh kaum muda dalam memurnikan pancasila dalam menekan arus globalisasi budaya ini bisa dengan langkah berikut ini:

Tabayyun atau mengkroscheck terlebih dahulu berita yang didapatkan di berbagai media massa. Masuknya arus budaya terbesar saat ini adalah melalui teknologi daeri berbagai media massa terutama media online atau sosial media. Berita yang tersebar semisal berkaitan dengan budaya kerap kali terkena kasus hoaks sehingga bisa memecah belah bangsa. Sebagai anak muda milenial, hendaknya pemurnian pancasila yang didapat adalah dengan mengkroscheck terlebih dahulu berita apapun agar bisa ditinjaun keabsahannya maupun tidak dan jika sudah tervalidasi kita bisa berkontribusi kepada semua orang dengan keabsahan berita tersebut.

Memfilter budaya asing yang masuk. Cepatnya arus budaya yang didapat tersebut dapat menyebabkan berbagai budaya bisa masuk ke lingkungan kita. Dalam hal ini, tidak disalahkan kita untuk menggemari budaya lain tetapi dalam hal ini kita juga harus tetap pada jalur nasionalisme kita sebagai bukti cinta tanah air dan perefleksian nilai-nilai pancasila pada kehidupan kita. Maksud kata filter disini adalah mensaring jika budaya asing tersebut dapat memecah belah bangsa kita, sebaiknya di tinggalkan dengan pandangan bahwa masih banyak budaya Indonesia "loh" yang patut dilestarikan sebagai bentuk refleksi sila ketiga yaitu persatuan Indonesia.

Membrandingkan budaya pancasila dan Indonesia. Dalam hal ini, kita sebagai generasi milenial bisa membrandingkan budaya kita dengan berbagai cara terkhusus pada sosial media seperti memberikan postingan yang memperkenalkan budaya kita di Instagram, Tiktok maupun media sosial lainnya. Hal tersebut sebagai upaya peran kita dalam merefleksikan nilai-nilai murni pancasila dan bentuk cinta tanah air. Dengan adanya bentuk branding tersebut sehingga budaya kita akan tersebar luas ke berbagai penjuru dunia tekhusus akan menjadikan masyarakat kita semakin cinta akan budanya sendiri.

Tiga pemaparan poin di atas merupakan sedikit dari banyaknya berbagai nilai murni Pancasila sebagai bentuk mencegah nilai negatif arus globalisasi budaya saat ini. Yang paling digaris bawahi saat ini adalah perlunya langkah kongkrit yang harus diaplikasikan guna nilai negatif pada arus globalisasi budaya ini bisa dicegah, dan dari kita sendiri hal tersebut harus ditanamkan karena jika semangat tersebut bisa muncul dari kita dan pada akhirnya kita bisa menularkan semangat kita kepada orang lain dan pada akhirnya nilai-nilai murni Pancasila bisa terealisasikan oleh masyarakat Indonesia terkhusus kaum milenial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun