Mohon tunggu...
Risman Panigfat
Risman Panigfat Mohon Tunggu... Buruh - Dapur Emas

fokaaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Wakil Rakyat

12 Oktober 2020   22:06 Diperbarui: 12 Oktober 2020   22:19 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup yang indah bila saling menjaga agar tidak terjadi kontradiksi antara sesama, manusia. Pada dasarnya kita sama tidak ada perbedaan hanya saja yang membedakan adalah soal kelas. Ada yang kaya dan ada yang miskin tetapi bukan berarti merasa status sosialnya tinggi, harus membuli yang dibawah lalu merasa bahwa kau raja di atas raja.

Kau lukai kami dengan kata-kata. Kau sudutkan rasanya lebih baik mati karena hidup kami tak berarti sedikit pun. Padahal, kau tak sadar orang miskin inilah dapat menghantarkan kau di puncak kemenangan.

Moral adalah kunci utama agar kau bisa melihat orang-orang di sekitarmu. Bukan lantas kau melihat mereka dengan menggunakan kacamata kuda.

Kau asal nuduh. Kok tega membuli. menjelekkan dan bahkan menghina mereka, padahal mereka adalah anak-anak dan sanak saudara.

Wakil rakyat seharusnya merakyat bukan membuli, wakil rakyat seharusnya memberi contoh yang baik bukan menghina, wakil rakyat seharusnya menyayangi rakyat bukan mencaci dan wakil rakyat seharusnya menjaga harkat dan martabat rakyatnya.

Kenalah rakyat mu sekali pun itu pahit. Rakyat butuh ide-ide cemerlang  bukan janji  atau membuli.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun