Tiga hari belakangan ini bangsa Indonesia boleh berbangga hati, karena Joey Alexander, pianis cilik kelahiran Bali, berhasil masuk dalam dua nominasi penghargaan bergengsi Grammy Awards 2016, yaitu untuk kategori Best Jazz Instrumental Album dan Best Improved Jazz Solo. Luar biasa memang, apalagi mengingat usianya yang baru menginjak 12 tahun.
Sesaat setelah membaca kabar tersebut, tiba-tiba ingatan saya pun kembali ke hampir satu bulan yang lalu, ketika saya mendengar berita, dua orang pemagang 「技能実習生」 wanita dari Indonesia memenangi perlombaan karaoke di Jepang.
Kala itu, hari Sabtu tanggal 28 November 2015, Sofi dan Riska yang sekarang sedang mengikuti program magang di Jepang, diminta oleh direktur perusahaannya, untuk mengikuti lomba karaoke internasional 「国際カラオケ大会プログラム」 yang diselenggarakan oleh Anjo International Assosiation di kota Anjo, Prefektur Aichi, Jepang. Pesertanya pun tidak tanggung-tanggung. Tidak hanya orang Jepang, namun dari berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Brazil, Filipina, Tiongkok, Argentina, dan Taiwan pun ikut ambil bagian dalam perlombaan ini.
Lagu Mirai e dari Kiroro yang dinyanyikan Riska dalam lomba tersebut berhasil menarik hati dewan juri, sehingga dia memperoleh gelar 'pilihan juri'. Begitu pun Sofi, dara asal Pati, Jawa Tengah, memenangi penghargaan khusus dari dewan juri, setelah menyanyikan lagu Mikazuki milik penyanyi Jepang, Ayaka.
Perlombaan ini memang tidak mengenal istilah juara 1, juara 2, dan sebagainya, namun gelar 'pilihan juri' adalah gelar yang paling bergengsi, yang juga diraih oleh Riska, yang berasal dari kota Banjar, Jawa Barat.
Saya sempat berbincang dengan Sofi melalui aplikasi pesan di jejaring sosial. Sofi menyatakan bahwa sempat tidak percaya bisa memperoleh gelar dalam perlombaan itu, karena selain tanpa latihan yang memadai, kepercayaan dirinya sempat turun karena pesaingnya yang berasal dari negara lain, rata-rata berstatus sebagai mahasiswa. Namun, bekal pengalaman mengikuti perlombaan tingkat provinsi di Jawa Tengah, menaikkan lagi rasa percaya dirinya.
Sofi pun sempat bercerita bahwa ia pun sempat mengikuti audisi online untuk perlombaan yang lebih besar, yaitu Nodojiman The World, sebuah perlombaan menyanyi tingkat internasional yang tahun ini dijuarai juga oleh peserta asal Indonesia, Fatimah Zahratunnisa. Ia lulus seleksi awal untuk mengikuti audisi di Vietnam. Namun sayang, karena kendala jarak dan waktu, akhirnya ia memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi seleksi perlombaan tersebut.
Perlombaan menyanyi yang baru dua kali digelar ini memang masih dalam skala kota Anjo, namun setidaknya kabar bahagia ini dapat menjadi pelipur lara di tengah karut-marutnya dunia perpolitikan Indonesia. Setidaknya di bidang seni, khususnya musik, bakat orang-orang Indonesia, bisa berbuat banyak di kancah internasional. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H