Walau tidak sampai membuat JK ambil soal dengan Ruhut Sitompul namun cara Ruhut memanggil JK dengan "Daeng" sempat membuat panas banyak orang dan kalangan, termasuk di blog sosial ini. Terakhir, memang bukan sekedar soal boleh tidaknya memanggil "Daeng" tapi gaya bicara atau intonasi Ruhut yang terkesan "melecehkan" lah yang akhirnya menyulut amarah. Berbeda dengan Ruhut yang dikecam karena intonasinya maka Rohut teman saya asal Medan justru tetap ditangkap walau tidak bersalah dan bermasalah. Begini kisahnya. Hampir setiap pagi Polisi Lalu Lintas mengatur arus jalan raya karena pagi biasanya selalu ramai dengan kendaraan, khususnya kendaraan motor. Dan, bisa dipastikan kalau ada pelanggar akan segera dihentikan untuk diperingatkan, atau diperiksa, atau ditilang, atau ditangkap bila memang ada pelanggaran serius. Misalnya, kalau ada pengendara motor yang tidak pakai helm depan - belakang pasti dengan sigap polisi lalu lintas akan meniup peluitnya atau memberi isyarat dengan tangan untuk kepentingan mengingatkan atau yang lebih serius. Bukan cuma pelanggaran dalam hal ketiadaan helm, dalam hal begini juga di tegur, dihentikan, atau lainnya. Berbeda dengan Rohut. Karena memang tidak punya mobil maka kendaraan motor jadi andalannya. Dan, bukan kali ini saja ia melewati jalan yang kala pagi selalu di jaga oleh polisi. Dan, rupanya salah satu polisi sudah kerap memperhatikan Rohut. Hari ini, melihat Rohut ia langsung meniup peluit sekaligus memberi isyarat agar menghentikan laju kendaraannya. Dan Rohut pun diperiksa semuanya, mulai dari SIM sampai dengan tutup pentil. "Kendaraan kamu saya tahan dan kami akan bawa ke kantor." "Lho, emang salah saya apa, Pak?" Rohut yang asal Medan itu penuh heran dan tidak bisa menerima kenyataan ini, dan dengan intonasi yang keras mencoba protes. "Hai, Pak Polisi. Aku ini punya SIM. Pakai helm pula. Semua lengkap. Tutup pentil pun ada. Mengapa tetap kau tangkap juga. Tak bisa, aku protes. Tak sudi aku." Polisi yang di protes oleh Rohut tidak bergeming dan dengan enteng menjawab. "Kau memang tidak salah. Tapi lagak kau naik motor itu buat muak aku lihatnya" sambil berjalan menuju tempat rekan yang sedang berjaga di Pos. Gerrrrrrrrrr [caption id="attachment_56290" align="aligncenter" width="300" caption="Bukan Rohut. Hanya untuk ilustrasi saja (By google)"][/caption] Catatan: MAKAR adalah singkatan dari “Mate Katawa Ala Risman.” Berisi artikel humor dengan latar keacehan yang bisa berupa gambaran suasana suatu peristiwa sebenarnya, dan atau sebatas imajinasi yang mengandung pesan, yang kalau tidak tepat cukup dianggap humor belaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H