Mohon tunggu...
Risman Aceh
Risman Aceh Mohon Tunggu... profesional -

Anak Pantai Barat Selatan Aceh. @atjeh01

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika SBY Terkepung

15 September 2010   17:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:13 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD memberi penilaian bahwa rencana reshuffle kabinet hanya akan membuat keributan politik saya mengangguk sepenuhnya.

Bahkan keributan politik sudah dimulai sejak rapor merah beberapa menteri diwartakan media. Amati saja tekanan-tekanan politik yang dialami oleh Sby akhir-akhir ini, yang sambung menyambung menjadi satu kesatuan: menekan Sby.

Hasilnya memang lumayan. Hasil survey LSI memperlihatkan adanya penurunan popularitas Sby hingga 19 persen. Menurut LSI, penurunan ini karena tidak ada kebijakan Sby yang signifikan.

LSI benar. Sby yang sudah kehilangan JK memang bak kehilangan mitra kerja yang gigih dan bisa dipercaya untuk mengendalikan banyak hal. Kali ini, Sby bagai sendirian baik dalam pengendalian pembangunan maupun dalam menangkis tekanan isu dari berbagai sudut. Akibatnya, sebelum ia berhasil memperbaiki kinerja the dream team-nya (menteri) akibat rapor merah ia sudah harus berhadapan lagi dengan kasus-kasus yang ujungnya selalu mengarah pada dirinya sendiri. Bahkan, seorang prajurit aktifpun sudah "ikut-ikutan" menohok dirinya.

Ketegangan politik dengan Malaysia dan insiden HKBP adalah dua hal yang membuat Sby semakin gerah dan sepertinya akan menahan niatnya dan tuntutan me-reshuffle kabinet.

Sungguh buah simalakama. Disatu pihak rakyat sangat ingin kinerja pembangunan segera ditingkatkan dan berbagai kasus diselesaikan namun dipihak lain ia harus berhitung dengan pihak-pihak yang belum tentu siap menerima kewenangannya untuk segera diterapkan.

Sayangnya, apapun pilihannya, sepertinya Sby akan masih terjepit dalam penilaian yang memojokkan. Sosok presiden yang tidak tegas, ragu-ragu, dan hanya jaga citra, tampaknya masih akan terus disuarakan meski dari waktu ke waktu hasil survey senantiasa mengabarkan turunnya popularitas Sby.

Akankah Sby mampu menghadapi gendang politik yang masih penuh intrik ini? Hanya Sby yang tahu dan mampu untuk menjawabnya. Saya hanya sedang melihat ada "peluru" politik yang jika salah disikapi bukan hanya akan semakin membuat popularitasnya menurun drastis tapi juga membuatnya harus menelepon JK dan berkata: ".........".

Saleum Kompasiana,
Rismanaceh

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun