Mohon tunggu...
Risman Aceh
Risman Aceh Mohon Tunggu... profesional -

Anak Pantai Barat Selatan Aceh. @atjeh01

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kekasih, Usah Kau Risaukan Lagi Cinta Ini

2 Februari 2010   23:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:07 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_66737" align="alignleft" width="300" caption="i love you (unduh google)"][/caption] Hari ini lagi-lagi nama mu kusebut, kekasih. Persis seperti hari-hari sebelumnya, juga namamu selalu ku sebut dengan sebutan terindah. "Cintaku, kekasihku, rinduku" adalah sebutan yang amat kusukai, dan bila kangen menyergap diriku maka dengan sangat lembut disertai tarikan nafas, ku sebut namamu dengan suara hati terindah. Kalau sudah begitu, membayangkan wajah mu adalah keindahan. Bertemu dengan mu dalam hayalan adalah kenikmatan dan bisa mendengar suaramu selalu saja menghadirkan rasa yang kadang berakhir dengan gigitan bibir yang menghilangkan rasa sakit.  Meski ku tahu ini hanya sebuah rasa sungguh aku tak mau mengabaikannya. Bagaimana mungkin ku ingin mengabai keindahan yang menghiasi segenap relung hatiku. Tidak. Sama sekali, tidak. Jauh dengan mu ia. Itu bukti tidak terbantah. Sama jauhnya antara langit dan bumi. Tapi karena cinta dihatiku begitu luas maka perasaan ku menjadi begitu dekat dengan mu. Luas nya bumi dan langit juga menjadi sebab mengapa pandangan bisa menyatukan bumi dan langit. Itulah mengapa dari waktu ke waktu cintaku terus bertambah dan akan terus ku tambah. Semuanya agar aku merasa selalu lebih dan lebih dekat lagi dengan mu. Akibatnya, kemana pun aku menghadap senantiasa aku menghadap ke dirimu. Kemana pun kaki ku langkah tetap saja jalannya mengarah pada dirimu. Cinta ku padamu benar-benar telah menghilangkan jarak, bahkan sama sekali tiada berjarak, Aku ada dalam jangkauan pandang mata mu lewat matahari kala siang, atau lewat rembulan kala malam dan bahkan lewat mimpi kala mata terpejam. Dan, lewat angin aku selalu kau belai dan bahkan selalu kau dekap lewat angin, air dan bahkan suara. Cintaku yang besar besar padamu juga telah mendatangkan keindahan yang tiada terkira. Seluruh suara adalah musik yang dengannya namamu ku syairkan. Dan ini adalah syair yang kerap ku lantunkan kala aku sedang berjalan di sunyinya malam. "Duhai, di Jalan Sunyi ini kita bicara dari hati ke hati, tanpa suara tapi nyaringnya menyentuh sukma, persis seperti sentuhan awal kala ku terima takdirku untuk mencintaimu sepenuh jiwa." "Duhai...di Jalan Sunyi ini "gelap memberi cahaya, sunyi memberi bunyi, dan hati semakin dipenuhi rindu. Rindu cahaya, rindu suara, dan rindu dirimu duhai kekasih." "Bersamamu kasih, hidup lebih terasa dan terasa lebih hidup, juga terus hidup serta hidup terus, bersamamu kasih." "Aku pasrah pdmu malam, sepasrah pasir dibasahi ombak lautan." "Aku mencium harum wangi bunga setiap kali kau datang lewat angin. Maka kau pun selalu menyapa walau lewat kedip lirikan matahari dan rembulan." Kekasih, hari ini usah kau risaukan diriku lagi karena cinta ku yang dalam dan luas tiada lagi berkehendak untuk patah arang oleh godaan, redup oleh ujian, dan galau oleh kecemburuan. Sungguh, aku mencintaimu dan aku pun tahu kalau kau pun amat sangat mencintai ku walau kasihmu pada yang lain juga tiada berkurang sebagai kasih dan cinta kesemestaan yang memang tiada boleh lekang hingga kiamat datang. Dan aku percaya, di dunia atau pun di alam sana cinta ku pada mu akan tiada berkurang hingga kepastian bertemu dengan mu terwujudkan. Semalam telah ku seka air mata kerinduan dan kini kutulis bening cinta di kesaksian ini sambil ku ucap satu ungkapan cinta: Aku sangat mencintai mu. Pasti. Salam Cinta Risman A Rachman

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun