Mohon tunggu...
Risman Aceh
Risman Aceh Mohon Tunggu... profesional -

Anak Pantai Barat Selatan Aceh. @atjeh01

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Humor MAKAR: "Jangan Tembak Kepala"

8 Januari 2010   11:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:34 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_50555" align="alignleft" width="200" caption="Aceh Monitoring Mission (AMM) sedang memotong senjata konflik. Kabarnya, selama 2009 pihak Polda Aceh menerima penyerahan 590 pucuk senjata illegal. "][/caption] Seorang anggota pasukan merasa perlu mendengar masukan untuk menghindari bertambahnya jumlah korban yang jatuh selama konflik Aceh. Dan tanpa sungkan sang sosok berbadan tegap itu mendatangi seorang seniman yang juga dikenal mendalami sisi filosofis keacehan. "Tengku, Apa yang harus saya lakukan selama bertugas di sini, dan bagaimana semestinya saya menjalankan tugas menanggani separatis?" "Sebenarnya mudah saja. Tidak perlu kuliah filsafat pun Anda bisa tahu." "Katakan Tengku. Saya akan mendengarnya dan pasti menerapkannya." "Begini. Selama ini mereka yang kalian sebut separatis atau anggota pengacau keamanan itu kerap sekali kalian tembak kepalanya. Sayangnya, satu kepala mati berganti dengan kepala lainnya." "Jadi, apa yang mesti saya lakukan nanti?" "Gunakan senjata kasih sayang dan tembak hatinya dengan peluru cinta." Seminggu kemudian sebuah berita HL berbunyi: "Seorang anggota dari kelompok separatis tewas di dor dalam sebuah sergapan mendadak. Peluru yang bersarang tepat di hatinya menjadi penyebab kematian. Dokter yang bertugas menanggani korban gagal menanggani korban." Tengku yang membaca berita ini usai shalat ashar langsung mengucap "Innalillahi wainna lillahi rajiun." Satu lagi anak negeri berguguran. Tengku yang tadinya memang hendak ke Pasar Aceh langsung memutuskan berangkat dengan motor tuanya. Setelah ke Pasar Aceh ia meluncur ke Taman Budaya, bergabung dengan teman-teman seniman lainnya untuk mengisi sore sambil berdiskusi tanpa tema sambil menunggu maqrib tiba. Sejenak kemudian, sebuah truk berhenti dan sesosok turun dan segera menghampiri sang Tengku. Dengan tergesa-gesa orang yang dulu berkonsultasi dengannya mengucap. "Tengku, saya mesti buru-buru. Saya hanya pingin katakan kalau nasehat Tengku sudah saya lakukan." Grrrrrrrrrrrrr Berhati-hatilah memahami, mentafsir dan menerapkan filsafat Catatan: MAKAR adalah singkatan dari “Mate Katawa Ala Risman.” Berisi artikel humor dengan latar keacehan yang bisa berupa gambaran suasana suatu peristiwa sebenarnya, dan atau sebatas imajinasi yang mengandung pesan, yang kalau tidak tepat cukup dianggap humor belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun