Pagi di jogya
Burung-burung menari di pucuk bambu bernyanyi menyambut pagi
Pagi di jogya
Langit cerah merekah setelah semalam membasah dan mendesah diantara kisah, cerita dan mata juga sunyi serta gundah hati
Pagi di jogya
Ku kenang-kenang kata yang menjadi tanda hati
Ku curi-curi pandang mata yang bicara
Ku raba-raba gerak hati dari tanda tak terbaca
Hati memang misteri
Pagi di jogya
Kuingat kembali gelisah waktu yang menderu zaman
Ada yang bergerak dan ada yang diam dan berlalu bersama waktu
Pagi di jogya
Kuhitung suara burung-burung pagi untuk kujadikan nyanyian rindu satu hati
*Halaghhh
Trims Mahesa Jenar
Trims lina S
Makanannya eunak sekali. Mau lagi dong hehehehehe
Trims gendis...kata sambutanmu menggetarkan.
Izinkan aku membasuh muka dengan aliran air sejarah tanah cinta jogya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H