Aku bangun dengan belai harum pagimu, tatapan matahatimu, dan dg aroma rindu dirimu
Adakah kau disana merasakan semerbak cintaku duhai diri yang kukagumi?
Aku melangkah menelusuri lekuk gerak waktu dibukit berpeluh untuk sampai padamu
Adakah kau merasakan derap langkah hatiku yang tertuju padamu duhai engkau yang kurindui?
Jangan katakan kau tak mendengar irama melodi hati ini karena ketukan nada jiwa begitu penuh syair cinta
Jangan sembunyikan senyummu karena belahan bibir indahmu mampu membuatku mengalahkan keluh waktu yang terus menghempas asa
Disini aku melihat bukit menyentuh matahari dan itu pertanda betapa langit hatiku dan hatimu adalah satu
Sentuh dadamu, dan pastikan aku ada di bilik hatimu, selalu, selamanya, senyatanya. Senyata senyum pagimu
Saleum Kompasiana
Rismanaceh
"Di samudera geulumbang dan perahu menari diiringi musik badai. Dihatiku kau menari dalam irama kerinduan yang tiada bertepi." (Ayat Sajadah Cinta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H