Jika anda pendukung Jokowi, bantulah share tulisan ini sebagai ikhtiar politik rakyat untuk kebaikan bersama. Bila mungkin, print dan perbanyak dan bagilah kepada sebanyak mungkin anggota masyarakat.
Di Indonesia ini hampir tidak ada yang tidak kenal dengan Jokowi. Ini semua berkat dukungan publikasi media. Apapun tentang Jokowi selalu jadi objek berita, dan pembacanya pun terus berlimpah.
Rakyat yang paling jatuh cinta terhadap Jokowi tentu rakyat di Solo. Buktinya gampang, Jokowi terpilih dua kali sebagai walikota Solo. Pada pemilihan untuk periode kedua malah Jokowi menang telak, 90,09% dengan tingkat partisipasi pemilih 71.80%.
Kemenangan fenomal Jokowi di Solo membuat rakyat di Jakarta membutuhkan sosok Jokowi. Meski tidak menang mutlak seperti di Solo tapi kesanggupan rakyat Jakarta untuk mengalahkan Fauzi Bowo yang didukung oleh koalisi partai besar adalah bukti betapa rakyat Jakarta sangat membutuhkan sosok pemimpin seperti Jokowi.
Tentu banyak sekali alasan mengapa rakyat Jakarta sangat membutuhkan Jokowi. Salah satunya karena sosok Jokowi dikenal dan dipercaya sebagai pemimpin yang manusiawi dalam memecahkan problem kehidupan di Ibukota.
Ahok juga hebat. Ketegasannya mengingatkan kita pada sosok Ali Sadikin. Tapi, itu pesona pemimpin Jakarta di masa lalu. Saat ini, untuk mewujudkan Jakarta Baru sebagai Ibukota Indonesia maka sosok yang dibutuhkan memang seperti Jokowi.
Jakarta yang berkumpul seluruh manusia Indonesia pasti butuh gubernur yang mau mendatangi mereka secara langsung tanpa canggung, mau mendengar rakyat tanpa jarak, dan bersedia berdialog bila ada masalah.
Sedangkan Ahok cocoknya memang sebagai wakilnya Jokowi sehingga apa yang sudah ditempuh oleh Jokowi secara manusiawi dapat diteruskan oleh Ahok secara tegas dalam pelaksanaannya.
Jakarta yang sangat rumit dengan problemnya yang menumpuk memang membutuhkan pemimpin dengan karakter yang dimiliki oleh Jokowi sebagai gubernur dan Ahok sebagai wakil gubernur.
Memang, dengan gubernur berkarakter tegas, misalnya seperti Ahok, dapat juga memajukan Jakarta. Tapi itu indikator capaiannya lebih sebatas kemajuan infrastruktur dan tata kelola pemerintahan. Namun, untuk menjadikan Jakarta sebagai ibukota berperadaban tidak mungkin dicapai tanpa Jokowi sebagai gubernur.
Rakyat Jakarta tentu sadar betul akan hal ini. Begitu juga PDIP dan Gerindra sebagai parpol pengusung mereka, termasuk para pendukung mereka, seperti Jusuf Kalla.