Seiring berkembangnya waktu, jenis transportasi umum seperti kereta api kian diminati oleh berbagai kalangan untuk bepergian jarak jauh maupun jarak dekat. Hal ini dikarenakan tarif kereta yang lebih terjangkau dan terdapat beragam fasilitas yang disediakan oleh PT. KAI untuk setiap stasiun pemberhentian.Â
Seperti pada Stasiun Malang Kotabaru yang merupakan stasiun kereta api kelas besar tipe A yang berlokasi di Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.Â
Stasiun ini telah rampung melakukan pembangunan dan perluasan pada sisi timur stasiun dan resmi beroperasi sejak 15 Mei tahun 2021 lalu.
Tingginya arus penumpang di Stasiun Malang Kotabaru berakibat pada kepadatan mobilitas massa yang hanya berkumpul di satu titik stasiun. Selain itu, lokasi parkir yang tersedia juga sudah tidak dapat menampung kendaraan dari para penumpang sehingga kemacetan di daerah sekitar stasiun tidak dapat dihindari.Â
Untuk menghindari dampak yang lebih buruk terjadi, kapasitas bangunan dan infrastruktur yang ada perlu dikembangkan untuk memastikan kenyamanan bagi calon penumpang yang bepergian melalui stasiun tersebut.
PT. KAI kemudian melakukan revitalisasi pada sisi timur stasiun yang menghabiskan dana kurang lebih mencapai 54 milyar rupiah. Tahap pertama pembangunan Stasiun Malang Kotabaru memiliki luas bangunan mencapai 3.480m² yang dapat menampung kapasitas penumpang sebanyak 2.450 orang, mempunyai luas parkiran mobil mencapai 1.860 m², dan luas parkiran motor kurang lebih 489 m² yang mampu menampung setidaknya 194 motor.Â
Pada pembangunan tahap dua, yaitu pada bagian sky bridge yang dibangun di atas lahan berukuran 3.000 m² untuk menghubungkan sisi timur dan barat stasiun.
Dari segi desain, bangunan baru Stasiun Malang Kotabaru mengambil konsep yang terbilang cukup artistik dan modern namun juga menerapkan unsur lokal. Bangunan baru dari stasiun ini mengambil desain yang terinspirasi dari Gunung Putri Tidur yang berada di antara Kabupaten Malang dan Kota Batu.Â
Sedangkan sisi barat stasiun tetap mempertahankan desain dengan konsep heritage. Mengutip pernyataan dari Ketua TACB Kota Malang, Erliana Laksmiani Wahjutami yang menjelaskan bahwa kompleksitas dari bangunan Stasiun Kota Baru ini mempunyai prospek untuk di tingkatkan statusnya menjadi Situs Cagar Budaya.Â
Adanya terowongon dan benda lama yang masih berfungsi sebagai bagian dari sistem perkeretaapian, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengguna jasa layanan kereta api.
enumpang dapat melihat kereta api yang sedang parkir dan seluruh luasan stasiun Kota Baru Malang melalui jembatan layang tersebut.
Keberadaan sky bridge yang menghubungkan sisi timur dan barat stasiun juga berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Stasiun Malang Kotabaru. P