Om Swastyastu
Om Awighnam Astu Namo Siddham
Om Anobadrah Kretavo Yantu Visvatah
(Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru)
SALAM HARMONI
     Agama Hindu selalu mengajarkan kita untuk tidak memaksakan kehendak. Hyang Widhi selalu menganugerahkan segala sesuatu sebagai penunjang kehidupan dan tidak ada yang sempurna. Kesempurnaan datang apabila kita dapat mensyukuri anugerah Tuhan. Salah satu bentuk ketidaksempurnaan manusia adalah tidak lepas dari musibah atau penyakit yang ada di dunia.
     Tubuh merupakan salah satu ciptaan Hyang Widhi Wasa sebagai anugrah setiap insan di bumi pertiwi. Tubuh berupa suatu bentuk yang berisikan bagian-bagian penting sebagai makhluk hidup untuk mendukung jalannya kehidupan. Badan atau tubuh pada dasarnya tidak lepas dari keberadaan atma dan jiwa sebagai pemilik atau penggerak. Istilah ini dikatakan sebagai "Stula Sarira" yaitu badan kasar atau tubuh secara jasmani dan "Lingga Sarira" sebagai badan halus atau atma dan jiwa secara rohani.
     Sang Hyang Widhi Wasa memberikan tubuh kepada kita untuk dijaga dan dirawat agar menjadi tetap sehat. Hal tersebut menjadi topik pembicaraan yang hangat terutama di era Pandemi Covid-19 saat ini. Berbicara tentang kesehatan tubuh, kita juga harus mengetahui tentang penyebab-penyebab penyakit dalam tubuh manusia. Terdapat dua aspek timbulnya suatu penyakit yaitu aspek dalam tubuh sendiri (internal) dan aspek luar tubuh (eksternal).
a) Aspek Internal
     Penyebab penyakit secara internal berasal dari perbuatan atau gen dari manusia. Manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Kemungkinan besar, penyakit tersebut dibawa sejak lahir dan diteruskan karena faktor gen dari orang tua induk. Kemudian, faktor lainnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran manusia dalam menjaga kesehatan tubuh. Hal ini dapat berupa secara kasar dan halus.
(1) Secara halus, dapat berasal dari penyimpangan Tri Kaya Parisudha.
     Tri Kaya Parisudha ialah tiga perilaku yang dimuliakan dan disucikan oleh setiap umat Hindu. Bagian dari Tri Kaya Parisudha ialah manacika atau berpikir yang baik, wacika adalah perkataan yang baik, dan kayika merupakan perbuatan yang baik. Ketiga hal ini, mampu menuntun kita menuju Dharma dan menimbulkan kebahagiaan secara rohani maupun jasmani. Hal ini tercantum dalam Kitab Suci Upanisad Bab III, Sloka 3;
"Atmana rathinam viddhi, sariram ratham evat u Buddhim tu saradhim viddhi, manah pragraham eva ca"
Berarti: Atma sebagai penguasa dari kereta dan raga sesungguhnya adalah kereta dan buddhi adalah kusir kereta dan pikiran adalah pengendalinya.
Jika kita mampu mengendalikan Tri Kaya Parisudha, akan membimbing kehidupan menjadi lebih baik dan jauh dari datangnya penyakit yang berasal dari diri sendiri.
(2) Secara kasar, dapat berasal dari Kharma atau Perbuatan kita di masa kehidupan.Â
     Misalnya kita suka minum-minum atau suka merokok, maka kedepannya pengakit akan lebih mudah menyerang bagian paru-paru dan lambung di dalam tubuh. Selain itu, juga akan menimbulkan beban pikiran karena tidak memiliki uang. Contoh lainnya ialah segala pekerjaan yang kita ambil tidak kita tekuni. Jika mengambil suatu pekerjaan setengah-setengah, maka akan sulit dalam melakukan kegiatan dan beban terhadap energi tubuh diri sendiri untuk menghadapi segala macam serangan penyakit yang akan datang.
b) Aspek Eksternal
     Penyakit yang berasal dari luar tubuh atau perkiraan sendiri dapat disebabkan oleh banyak hal. Beberapa diantaranya yaitu:
(1) Berasal dari penyimpangan prilaku kepada orang lain atau lingkungan di luar dugaan. Contohnya seperti kita tidak mengetahui adat istiadat dari daerah lain dengan tidak sengaja. Dan hal tersebut dipermasalahkan oleh warga daerah setempat. Sehingga, hal tersebut memicu beban dan penyakit kepada tubuh kita.
(2) Berasal dari penyimpangan Atharwa Vidya (ilmu hitam), contohnya seperti ilmu santet dan sebagainya.
(3) Karena sifat iri dengki orang lain. Bisa saja penyakit yang timbul
Keywords : Penyakit, Manusia, Hindu
