Di era zaman digital seperti ini, peran social media sangatlah penting bagi UMKM. Dimana sering  dijumpai kurangnya kesadaran para pelaku UMKM dalam penggunaan social media sebagai tempat melakukan promosi. Padahal hampir separuh dari jumlah penduduk di Indonesia yang sudah aktif menggunakan social media. Teknologi dapat membantu pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya agar dapat bersaing dan unggul. Namun, baru sedikit UMKM yang terhubung dengan pasar digital. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang teknologi digital, salah satunya yaitu platform penjualan online (e-commerce).
Mengingat besarnya pengaruh teknologi terhadap perkembangan bisnis di masa pandemi, maka mahasiswa KSM Kelompok 32 yang beranggotakan Risma Khoyrunnisa, Kibiyana Cempaka, Fiona Putri, Aina Rofika, serta ibu Ita Athia, S.Sos., M.M. selaku dosen pembimbing lapang, melakukan sosialisasi terkait pentingnya sosial media kepada pemilik UMKM Kipas mainan (Ibu Lena). Selain itu mahasiswa KSM Kelompok 32 juga melakukan kegiatan branding produk kepada pemilik UMKM Kerupuk Samiler (Ibu Artiyam) dengan membuat logo dan kemasan baru semenarik mungkin, serta membantu proses pembuatan akun seller di salah satu platform penjualan online (shopee)
UMKM Kerupuk Samiler ini telah berdiri sejak kurang lebih 15 tahun dan dibantu oleh 4 orang karyawan dari warga sekitar. Produksi Kerupuk Samiler ini tidak menentu, karena pada proses pembuatannya masih bergantung pada cahaya matahari. Karena Ibu Artiyam masih belum memiliki merek sendiri, maka penjualannya hanya berdasarkan pesanan.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka mahasiswa KSM Kelompok 32 membantu UMKM Kerupuk Samiler dalam melakukan branding produk dengan membuat logo baru dan kemasan, membantu proses pembuatan akun seller di salah satu platform penjualan online (shopee), serta melakukan promosi di media sosial. Mahasiswa KSM Kelompok 32 memilih platform shopee karena shopee merupakan salah satu platform yang fiturnya lebih mudah difahami, selain itu shopee juga banyak digunakan oleh masyarakat baik di Indonesia maupun Mancanegara.
Selain melakukan branding terhadap UMKM Kerupuk Samiler, Mahasiswa Kelompok 32 juga melakukan sosialisasi terkait pentingnya sosial media sebagai sarana promosi kepada pemilik UMKM Kipas mainan (Ibu Lena). Kedua kegiatan tersebut dilakukan pada hari Jumat (27/08/2021).
UMKM kipas mainan telah didirikan oleh Ibu Lena sejak tahun 2010 dibantu oleh warga sekitar dalam proses pembuatannya. Dalam satu minggu, usaha ini dapat menghasilkan kurang lebih 2000pcs. Bahkan saat pandemi seperti ini, permintaan akan kipas mainan semakin mengalami peningkatan.
Mahasiswa KSM Kelompok 32 mengenalkan berbagai macam bentuk sosial media yang dapat digunakan sebagai sarana promosi, mulai dari facebook, instagram, youtube, hingga web maupun blog pribadi. Karena jenis usaha yang lebih mengarah pada anak-anak kecil yang perlu dampingan orang tua, maka disarankan untuk melakukan promosi pada facebook dan instagram. Mengapa demikian? Hal ini bertujuan karena orangtua millenial saat ini sudah banyak yang faham menggunakan facebook. Dengan demikian, ketertarikan para orang tua millenial akan produk tersebut berpengaruh pada peningkatan penjualan.
Selain melakukan kegiatan sosialisasi dan branding produk pada kedua UMKM diatas, Mahasiswa KSM Kelompok 32 juga melakukan kegiatan bagi masker di lingkungan sekitar Desa Purwoasri sebagai sarana untuk mendukung pemerintah dalam memutus rantai virus corona dengan cara menghimbau warga sekitar untuk tetap gunakan masker dengan benar di manapun dan dalam situasi apapun.
