MAHASISWA Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IPB Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor kembali ke desa guna pemeliharaan serta memastikan keberlanjutan inovasi yang mereka ciptakan di desa. Belum lama ini, mahasiswa IPB menciptakan inovasi filter air berbahan dasar sederhana bernama FILTERBAIK di salah satu masjid Desa Mekarjaya pada Juli (11/07/2022) lalu.
DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) dan masyarakat antusias menerima inovasi tersebut dikarenakan saluran air di tempat wudhu tergolong keruh dan bau sehingga kenyamanan beribadah terasa kurang.
Sabtu lalu (06/08/2022), mahasiswa IPB kembali ke desa untuk pemeliharaan inovasi. Selama masa pemeliharaan, wadah filter ditemukan tanpa air dan kotor yang menandakan filter sering digunakan namun masih kurang kesadaran dari warga untuk memelihara. Pemeliharaan filter berupa pembersihan beberapa material serta permukaan wadah yang menampung air untuk wudhu.
Material yang digunakan sebagai bahan filter tergolong mudah dicari seperti pasir, ijuk, arang dan kerikil sehingga mudah untuk ditiru warga yang ingin membuat. Setiap lapisan dibatasi jaring yang berguna untuk mencegah bercampurnya material. Masing-masing material berfungsi sebagai pembersih, penyerap bau, dan penetral air.
"Saya rasa kualitas air di desa memang kurang baik. Airnya berwarna kuning dan berbau besi. Inisiatif dari kelompok kami untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dari kampus untuk membuat filter air yang dapat dirasakan oleh masyarakat dusun.
Oleh karena itu, terpilihlah masjid sebagai lokasi penginstalan filter air agar dapat dirasakan bersama. Penyuluhan sebagai pencerdasan mengenai air bersih dan filter juga dilakukan agar dapat dicontoh oleh masyarakat di rumah masing-masing.” Ucap Baihaqi, mahasiswa KKN-T IPB pencetus ide FILTERBAIK.
Perangkat desa berterima kasih atas pengabdian yang telah dilaksanakan mahasiswa KKN-T IPB selama 40 hari masa bakti. Kegiatan yang dilakukan mahasiswa tidak lepas dari sosialisasi masyarakat, pencerdasan, dan survey. Harapannya, masyarakat desa dapat melanjutkan ide-ide yang dibagikan oleh mahasiswa dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.
"Desa ini memang tergolong berpotensi namun kurang dalam pemanfaatan SDM sehingga seadanya, namun teman-teman mahasiswa datang untuk berbagi ilmu yang mungkin tidak bisa kami dapat di bangku kuliah." Ucap Ismail Abraham selaku Kepala Desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H