Mohon tunggu...
Risma Fauziyah S.U
Risma Fauziyah S.U Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bimbingan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kewarganegaraan di Tengah Kontroversi yang mencakup Fakta, Mitos, dan Dialog Publik yang Menggugah

12 Desember 2023   14:36 Diperbarui: 12 Desember 2023   14:57 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era globalisasi yang terus berkembang, isu kewarganegaraan menjadi pusat perdebatan yang semakin kompleks. Artikel ini membahas secara mendalam fakta-fakta, mitos, dan dampak dialog publik yang merangsang pikiran terkait isu kewarganegaraan.

Kontroversi kewarganegaraan sering kali muncul dari perbedaan kebijakan imigrasi antarnegara. Kebijakan yang beragam terkait penerimaan imigran, status pengungsi, dan aturan naturalisasi menjadi faktor penting yang memicu ketegangan di masyarakat. Persoalan identitas juga menjadi sumber ketegangan, dengan masyarakat yang beragam budaya dan etnis mengalami konflik identitas yang mempengaruhi stabilitas kewarganegaraan. Ketidaksetaraan hak, baik dalam hal ekonomi maupun sosial, menjadi aspek kritis yang turut meruncingkan perdebatan.

Isu kewarganegaraan semakin kontroversial di era globalisasi karena mobilitas global yang tinggi dan komunikasi tanpa batas. Mobilitas yang cepat mempercepat percampuran budaya dan identitas, menciptakan ketidakpastian terkait identitas nasional dan budaya. Teknologi informasi dan komunikasi yang canggih memungkinkan berita dan opini menyebar dengan cepat, memperbesar perbedaan pandangan dan menyulut ketegangan terkait isu kewarganegaraan.

Kontroversi kewarganegaraan tak hanya terjadi dalam batas-batas nasional, namun juga merambah ke berbagai negara di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, perdebatan mencapai puncaknya melalui isu imigrasi dan status DACA, sementara di Eropa, isu Brexit dan masalah imigrasi menjadi pemicu perdebatan yang mendalam. Dampak kontroversi kewarganegaraan terutama dirasakan di wilayah dengan keragaman etnis dan budaya tinggi, di mana ketidakpastian terkait identitas dan hak-hak warga negara memperdalam divisi dalam Masyarakat.

Penting untuk mencermati bagaimana media sosial memainkan peran krusial dalam mempercepat perbincangan kontroversi kewarganegaraan. Media sosial menjadi katalisator utama perbincangan kontroversi kewarganegaraan pada awal 2010-an Melalui platform seperti Twitter dan Facebook, opini publik dipercepat dan diperluas, menciptakan panggung luas bagi isu kewarganegaraan. Peran signifikan dalam membentuk opini publik dipegang oleh pemerintah, media massa, aktivis, dan pengamat. Kebijakan imigrasi dan identitas yang diambil oleh pemerintah, narasi media massa, serta suara aktivis menjadi penentu pandangan Masyarakat.

Dalam mengatasi kompleksitas kontroversi kewarganegaraan, media memiliki peran krusial dalam membentuk persepsi masyarakat. Melalui framing berita, pengaruh media sosial, dan pendidikan kewarganegaraan, diharapkan masyarakat dapat memahami isu kewarganegaraan secara lebih mendalam dan kritis.

Risma Fauziyah Salsabila Usman Mahasiswi Bimbingan Konseling Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun