Mohon tunggu...
Risma Azizah
Risma Azizah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seberapa Siapkah Indonesia Menghadapi AEC (Asean Economic Community)?

30 Oktober 2015   17:20 Diperbarui: 30 Oktober 2015   17:33 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa itu AEC??-- Sebelum kita masuk ke inti dari pembahasan ini, setidaknya kita harus mengetahui dulu apa itu tentang AEC ( ASEAN Economic Community). Nah, AEC ini merupakan salah satu komunitas yang dibentuk oleh negara-negara ASEAN di Bali Concord II pada 7 oktober 2003, yang mensyaratkan di akhir tahun 2015 nanti Asia Tenggara akan menjadi satu pasar tunggal dan basis produksi serta semua arus perdagangan akan dibebaskan dari biaya tarif yang selama ini menjadi penghalang perdagangan dan implementasi proteksionisme.

Sebenarnya tujuan utamanya adalah untuk menciptakan suatu kestabilan di kawasan ASEAN, kemakmuran bagi masyarakat ASEAN dan meningkatkan daya saing lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang bebas dan pembangunan ekonomi yang merata untuk mengurangi kemiskinan. Terbentuknya AEC diharapkan bisa mengatasi masalah-masalah dalam beberapa bidang terutama perekonomian antar negara ASEAN dengan harapan krisis tahun 1997 tidak akan terulang kembali.

AEC ini berkaitan dengan realisasi Visi ASEAN 2020 yang berisi,

"SATU VISI-SATU IDENTITAS-SATU KOMUNITAS"

Menjelang diresmikannya AEC ini semua negara-negara di ASEAN harus mempersiapkan diri untuk mengahadapinya. Karena akan diberlakukannya pasar terbuka (open market), Nah! Ini dia yang merupakan tantangan tersendiri bagi pelaku usaha di negara ASEAN.

Sudah siapkah Indonesia?

Pastinya ada saja pro dan kontra dalam kebijakan ini. Sebagai contoh, menurur Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulistio meragukan kesiapan Indonesia dalam menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN akhir 2015.

"Dalam hal ini, Indonesia harus bebenah karena sektor swasta masih jauh berada di luar lingkaran pengambilan keputusan oleh negara," ujar Suryo di jakarta.

Bagi Indonesia bisa dilihat bahwa diperlukanya sikap agresif menghadapi AEC 2015. Sebab, pada komunitas inilah kesempatan untuk penciptaan pasar-pasar baru amat besar peluangnya dengan memperbaiki dan memperkuat SDM (sumber Daya Manusia) dan kualitas barang-barang dalam negrinya karena akan bersaing dengan produk-produk asing yang memiliki kualitas diatas standart. Kalau tidak, justru di komunitas ini Indonesia hanya akan menjadi pasar bagi produk impor.

 

Ayo dukung ASEAN ECONOMIC COMMUNITY!!!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun