Pembangunan ini memperhatikan pencahayaan ruangan, dimana peletakkan luas jendela yang optimal untuk membuat cahaya masuk semaksimal mungkin pada pagi hari. Penggunaan lampu untuk menghemat energi. Sebuah gedung dapat dibangun dengan adanya kontrol otomatis seperti saat pagi hari matinya pencahayaan (lampu) dan malam hari semuanya hidup secara otomatis.Â
Pembangunan ini untuk mengurangi penggunaan energi secara berlebihan. Adapun pengelolaan sampah lingkungan dimana dalam pembangunan sampah tetap dihasilkan dalam gedung, biasanya dalam pembangunan terdapat pihak ketiga yang dapat mengelola sampah tersebut harapannya ada kegiatan untuk meminimalisasi sampah yang terdapat disekitar pembangunan sehingga sampah tidak menumpuk dan menjadi jumlah yang besar dan menghindari gangguan dari lingkungan kemudian membuang sampah sembarangan.
Penerapan dalam green building di Indonesia yaitu terdapat yaitu Universitas Media Nusantara (UMN), juara 1 Asia Tenggara Efficient Building ASEAN Energy Awards 2014. Dari pembangunan ini memang sudah terkonsep membangun dengan bangunan yang ramah lingkungan. Pembangunannya bujur dari timur ke barat muka bangunan yang menghadap Selatan ke Utara ini lebih luas dibanding dengan timur ke barat sehingga kita dapat mendapatkan cahaya yang banyak namun mengurangi panas yang masuk akibat paparan langsung dari matahari. Gedung ramah lingkungannya yang dapat mengurangi panas dibangunnya fasat ganda, dengan dibangunnya ini ketika panas dari luar akan terhalang, dibuat berlubang agar sirkulasi udara lebih baik.
Green building ini harus mepertimbangkan hal lainnya seperti efisensi penggunaan listrik, air, pengelolaan sampah dan lainnya. Secara garis besar memang cakupan gerak building ini terdapat 6 kategori tepat guna lahan bertujuan untuk mendorong pembangunan ditempat yang sudah terdapat infrakstruktur yang mendukung, area hijau, aksebilitas, pengendalina hama, transportasi umum dan penanganan air dimasa hujan.Â
Kemudian terdapat efisiensi dan konversi energi bertujuan untuk mengetahui konsumsi listrik agar dapat melakukan penghematan dan pemantauan listrik mulai dari pencahayaan, pengkonduksian panas, reduksi panas, perangkat hemat energi dan sumber energi yang terbarukan. Selanjutnya konservasi air dimana menghemat penggunaan air, pemanfaatan air hujan, irigasi dan pengelolan air limbah.
Selanjutnya sumber dan siklus material yang bertujuan untuk mendorong penggunaan material yang bahan baku utamanya berasal dari sumber yang ramah lingkungan sehingga dapat menghindari kerusakan ekologis atau material bekas, daur ulang, serta menggunakan material lokal.Â
Kesehatan dan kenyamanan ruang mencakup sirkulasi udara bersih, pencahayaan alami, kenyamanan visual, minimalisasi sumber polutan, tingkat kebisingan. Manajemen lingkungan bangunan memperhatikan desain dan konstruksi bangunan yang ramah lingkungan, melakukan aktifitas yang ramah lingkungan, memberikan panduan pembangunan rumah serta pengelolaan sampah, inovasi dan desain rumah tumbuh.Â
Untuk menerapkan green building ini dapat dilakukan dengan pembangunan berbagai strategi yaitu dengan rendah biaya dan rendah upaya, sehingga dapat menghasilkan efisiensi dan keuntungan-keuntungan lainnya yang optimal sesuai dengan kemampuan atau anggaran-anggaran pemilik bangunan, dengan kenaikan biaya listrik dan air green building merupakan solusi yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H