Green building atau biasa disebut dengan pembangunan ramah lingkungan. Green building merupakan pembangunan ramah lingkungan yang dapat mengurangi pemanasan global dan meningkatkan efisiensi yang ada di dalam sebuah gedung dengan memanfaatkan sumber daya energi seperti air dan juga material yang digunakan sehingga berdampak rendah terhadap kesehatan terhadap manusia dan lingkungan.Â
Alasan dilakukan pembangunan green building ini tidak hanya kerja secara operasional saja tetapi dapat mengurangi penggunaannya berbagai macam sumber daya yang natural baik energi, air maupun material.Â
Mengurangi dampak terhadap lingkungan, setiap kegiatan baik itu desain, kontruksi, operasional dan maintenance tetap menghasilkannya dari sampah ataupun limbah, mengurangi dampak terhadap lingkungan yang diakibatkan karena operasi lahan.Â
Terdapat lahan digunakan area yang ditumbuhi dengan tumbuhan hijau dibiarkan secara terbuka untuk air dapat meresap tanah lebih baik, sedangkan dampaknya terhadap manusia ketika di dalam ruangan terutama dalam kegiatan operasional dan maintenance.
Bangunan ramah lingkungan ini ketika membuat sebuah bangunan harus berkaitan dengan energi, memanfaatkan semaksimal air lewat berbagai macam tumbuhan.Â
Konsep pembangunan green building agar mudah diterapkan dan harapannya dapat mencapai suatu efisiensi yang baik, tahapan awal hingga operasional yaitu konsep efisensi dari lahan, konsep efisensi dari energi, konsep efisensi dari air, hubungan dengan material (menggunakan material lokal).Â
Menggunakan material lokal ini disebabkan jika terjadinya perpindahan antara satu lokasi dengan lokasi lainnya dapat meningkatkan emisi dari kendaraan pengangkut dimana biaya operasional lebih tinggi, dampak terhadap lingkungannya semakin tinggi dan kualitas udara di dalam bangunan itu sendiri.
Meminimalisasi dampak dari pembangunan green building tahapannya yaitu dari gedung itu sendiri suatu block bangunan, district bangunan. Pengelolaannya selalu berkesinambungan terdapat tahapan-tahapannya yaitu pemandian air hujan, pengelolaan green water, penggunaan solar hot water, pengomposan.Â
Pada pembangunan terdapat pengelolaan air, ketika kondisi alami tanpa gedung-gedung besar lahan ini terdapat tumbuhan yang menutupi lahan tersebut hanya 10% tanah tidak dapat menyerap, sedangkan dengan wilayah yang sama tetapi dalam kondisi sudah dibangun dengan berbagai macam bangunan, penyerapannya naik 55% karena air resapannya sudah berkurang karena lahan semakin menipis akibat pembangunan gedung-gedung.
Kegiatan pembangunan green building ini dapat meminimalasi dampak yang ditimbulkan terhadap bencana alam seperti banjir. Banyaknya air menguap tergantung dari cahaya matahari yang didapatkan antara wilayah yang masih tanah dan banyak resapan dibanding dengan wilayah yang sudah dibangun pembangunan yang kurangnya resapan air.Â
Ketika resapan dibiarkan begitu saja karena banyaknya pembangunan tidak ada pilihan akan terjadi bencana banjir karena air yang hadir dipermukaan begitu besar sehingga penampungan menyerap air ke dalam tanah lebih sedikit. Banjir ini disebabkan oleh area penangkapan air hujannya sudah semakin menipis karena banyak lahan-lahan sudah digunakan untuk pembangunan.