Mohon tunggu...
Risma Anggraini
Risma Anggraini Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswi

suka ngomong "emang boleh"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pemberian Jasa Konsultasi Kelompok dengan Pendekatan Behavioral

28 September 2023   21:08 Diperbarui: 28 September 2023   21:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori pengkondisian operan dikembangkan oleh Burr Federick Skinner (1904-1990). Pengkondisian adalah "perintah" pemrograman yang memungkinkan suatu baris program dijalankan dalam "kondisi tertentu". Edward Thorndike (1874-1949) terkenal di bidang psikologi karena karyanya tentang teori yang mengarah pada pengembangan "operant conditioning" dalam aliran pembelajaran behavioris, sedangkan pengkondisian Harmoni klasik bergantung pada perkembangan hubungan antar peristiwa. . Pengondisian operan melibatkan pembelajaran dari konsekuensi perilaku kita. Skinner bukanlah psikolog pertama yang mempelajari pembelajaran efektif, karena teorinya tentang pengondisian operan didasarkan pada gagasan Edward Thorndike. Skinner menggunakan nama operant conditioning untuk suatu proses yang dilakukan oleh seseorang dalam lingkungan tertentu untuk mengendalikan perilaku subjek dengan  memberikan penguatan tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji teori-teori belajar dalam tradisi perilaku, kognitif, konstruktivis, manusia, dan sosial. mengidentifikasi prinsip -- prinsip pembelajaran lokal untuk teori yang dapat mewakili  contoh spesifik dari prinsip universal, yang pada dasarnya diperlukan untuk memfasilitasi pembelajaran secara umum. Dengan mempelajari teks melalui metode lensa deterministik untuk mengidentifikasi tema-tema umum dan melalui analisis komparatif yang konstan, tema-tema tersebut dikembangkan lebih lanjut melalui analisis dan klasifikasi.Contoh-contoh spesifik topik dalam teks setelah dipertimbangkan.

Keluarga adalah  kelompok kecil yang terstruktur berdasarkan hubungan keluarga dan  fungsi utamanya adalah mensosialisasikan kepedulian terhadap generasi baru. Dalam keluarga, orang tua merupakan orang yang paling dekat dengan anaknya. Selain orang tua, orang terdekat yang dilihat  anak adalah saudara kandungnya. Hubungan dengan saudara kandung merupakan hubungan yang paling mendasar sebelum  memasuki dunia pergaulan. Akan menjadi penopang yang kokoh bila pergaulan antar saudara baik dan akan menjadi kerugian besar bila hubungan antar saudara kurang baik. Dalam beberapa hubungan saudara kandung, anak-anak mungkin menunjukkan perilaku mendukung dan  melindungi. Namun di sisi lain, konflik terkadang muncul antara anak dan saudara kandung karena perasaan cemburu, menganggap saudara kandung sebagai penyebab hilangnya kasih sayang orang tua yang seharusnya mereka terima. Kecemburuan anak pada akhirnya akan menimbulkan konflik, pertengkaran, persaingan  negatif antar saudara kandung (siblings). Sibling rivalry merupakan perasaan tidak nyaman pada diri seorang anak yang  berkaitan dengan kehadiran orang asing yang sebelumnya tidak ada, dalam hal ini  saudara kandung yang lahir dari ibu, yang dianggap mengancam kedudukan saudara kandungnya sebelumnya. rasa cemburu . Menurut Cholid persaingan antar saudara, khususnya permusuhan dan kecemburuan antar saudara kandung dimana kakak atau adik laki-lakinya bukanlah pasangan yang berbagi tetapi  saingan dalam haknya sendiri. Ada dua jenis reaksi sibling rivalry, yaitu reaksi langsung yang seringkali berupa perilaku agresif seperti memukul, mencubit atau berpura-pura sakit atau bahkan membanting pintu. Reaksi lainnya merupakan reaksi yang sulit dikenali, khususnya reaksi  tidak langsung, seperti  munculnya perilaku buruk dan agitasi. Menurut Priatna dan Yulia:  Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat sibling rivalry antara lain perbedaan usia, perbedaan gender, perbedaan usia, sikap orang tua. Permasalahan sibling rivalry tidak hanya terjadi dalam keluarga namun juga  dalam dunia pendidikan khususnya sekolah. Perilaku kompetitif antar saudara kandung cenderung  meningkat pada usia sekolah. Hal ini disebabkan karena anak mulai aktif dan sukses di dalam dan di luar sekolah sehingga menyebabkan orang tua membanding-bandingkan anak yang satu dengan anak yang lain dan ketika anak-anak yang seumuran memasuki dunia sekolah,  perbandingan antara orang tua dan  anak menjadi lebih sering dan akibatnya menyebabkan anak-anak sering berkelahi dan bermusuhan satu sama lain. Persaingan saudara seringkali dianggap  biasa dan tidak perlu dikhawatirkan. Perilaku kompetitif antar saudara harus segera diatasi. Menurut Setiawati dan Zulkaida (2007), pertengkaran yang terus menerus terjadi sejak masa kanak-kanak umumnya akan terus berlangsung seiring dengan bertambahnya usia anak. Mereka akan terus bersaing dan iri satu sama lain. Selain itu, jika hal ini terus berlanjut, hal ini dapat memperkuat pandangan bahwa saudara kandung adalah saingan dalam mendapatkan perhatian orang tua, yang pada gilirannya dapat menimbulkan dampak negatif seperti putusnya hubungan saudara kandung jika orang tua meninggal. atau  lebih umum. Konflik. Perilaku kompetitif antar saudara kandung merupakan permasalahan yang sering terjadi dan telah banyak diteliti oleh beberapa pihak namun belum ada upaya khusus untuk mengatasinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun