Mohon tunggu...
Risma MutiaAndini
Risma MutiaAndini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta

Saya merupakan mahasiswa aktif Ilmu Jurnalistik di Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Karen's Diner Dibuka di Jakarta, Ragam Tanggapan terhadap Konsepnya

23 Desember 2022   13:30 Diperbarui: 23 Desember 2022   13:53 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdapat sebuah restoran bernama "Karen's Diner" yang pertama kali berdiri di Australia dan saat ini resmi dibuka di Jakarta tepatnya di Panglima Polim, Jakarta Selatan. Tempat ini dihiasi dengan poster dan foto bergaya klasik dengan lampu LED khas restoran serta dinding yang berwarna cerah yang meciptakan suasana nyaman, penataan meja juga tersusun rapih dan kondisi ruangan yang bersih membuat para pelanggan tertarik dengan restoran ini. Namun siapa sangka, pada restoran ini memiliki konsep yang tidak lazim, yakni pelayanannya yang tidak ramah dan berbeda dari restoran pada umumnya hingga menuai beragam respon dari masyarakat Indonesia.

Restoran ini didirikan oleh Aden Levin dan James Ferrel yang pada dasarnya, memiliki konsep menyajikan makanan yang enak namun di sisi lain para pengunjung akan merasakan pengalaman makan sambil dimarahi pelayan. Banyak yang beranggapan bahwa konsep ini sebenarnya tidak cocok diterapkan di Indonesia, karena berbanding terbalik dengan etika dan sopan santun yang masih dipegang teguh oleh orang Indonesia.

Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang kerap memadankan Karen's Diner versi Indonesia dengan versi Australia. Di tempat asalnya tempat ini menyuguhkan pelayan yang bersikap 'judes'namun masih terdapat batasan, berbeda dengan  Karen's Diner versi Indonesia, para pelayan di tempat tersebut lebih kearah merundung pembeli yang pada akhirnya berujung perselihan dan juga para pelayan tersebut seringkali merusak makan yang dipesan hingga membuat pembeli mengkerutkan dahinya, hal ini tentu saja sudah jauh dari konsep aslinya.

Sudah banyak tingkah laku para pelayan yang mendapatkan kritik dari netizen, misalnya pelayan yang menyiapkan makanan dengan cara dilempar, mengambil makanan pelanggan, dan yang terakhir adu mulut sampai berteriak dengan pelanggan. Rangkaian kejadian tersebut beredar luas di media sosial secara cepat dan berhasil memancing beragam tanggapan dari netizen. Banyak yang geram dengan kelakuan para pelayan restoran tersebut namun, di sisi lain tidak sedikit yang beranggapan bahwa restoran tersebut menyajikan pengalaman yang mengasyikan asal tidak mudah terpancing emosinya.

Di tempat tersebut terdapat seorang pelanggan dengan wajah ceria bernama Indah (22) yang mewajarkan sikap pelayan karena merasa konsep yang diberikan Karen's Diner memang terbilang kasar. Ia mengatakan dirinya tidak mempermasalahkan sikap pelayan kepada dirinya, karena Indah menilai ini hanya sebatas hiburan atau lucu-lucuan saja.

"Kalau saya sih gapapa ya, karena Karen's Diner yang diuar juga begini. Mungkin karena bahasanya yang berbeda jadi terkadang yang di Indonesia keliatan lebih parah. Kalau datang kesini untuk seru-seruan oke-oke aja sih karena cukup menghibur, asal jangan baperan," ujar Indah sambil tersenyum tipis.

Sementara itu, dari kejauhan terdapat seorangan pelayan restoran mengenakan pakaian berwarna putih dan apron merah muda dengan pola bintik putih sedang melayani pelanggan dengan raut muka yang judes, ia bernama Vivian (20). Ia mengatakan terdapat aturan yang harus dipahami oleh setiap pelanggan dan pelayan sebelum memasuki restoran tersebut. Aturan -- aturan tersebut misalnya seperti tidak boleh sara, merundung, dan hal -- hal lainnya yang membuat hati para pelanggan tersakiti.

"Jadi nanti kalau misalkan orang-orang datang, pasti sama pelayan yang di depan, yang biasanya mengurus reservasi itu dikasih tau tidak boleh mengatakan perkataan yang mengandung unsur sara, bodyshaming, dan melakukan kekerasan. Nah kalo dari pelayan nya, kita judes sama mereka tapi kita tidak boleh menghina," jelas Vivian sambil mengelap meja dengan raut muka judes.

Konsep yang dihadirkan terbilang cukup unik dan berani karena restoran lain pada umunnya mementingkan kualitas makanan dan juga pelayanannya kepada para pelanggan namun, hal tersebut tidak berlaku di Karen's Diner. Selain itu suasana tempat makan yang biasanya hening dan nyaman, pada tempat ini berbanding terbalik karena banyak umpatan -- umpatan dan kebisingan selama kita makan ditempat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun