Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia terbentuk pada tahun 2001 sebagai pecahan dari Kabupaten Malang. Sebelumnya wilayah Kota Batu merupakan bagian dari Sub Satuan Wilayah Pengembangan 1 (SSWP 1) Malang Utara. Kota Batu terletak 15 km sebelah barat Kota Malang, berada di jalur Malang-Kediri dan Malang-Jombang. Bersama dengan Kabupaten Malang dan Kota Malang, Kota Batu merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang Raya. Secara Geografis, Kota Batu berada pada 744'-- 826' Lintang Selatan dan 12217'--12257' Bujur Timur dengan luas wilayah 202,30 Km2. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-1.200 meter dari permukaan laut dan diapit oleh 3 buah gunung yang telah dikenal yaitu Gunung Panderman (2010 meter), Gunung Arjuna (3339 meter), Gunung Welirang (3156 meter). Kondisi topografi yang bergunung-gunung dan berbukit-bukit menjadikan Kota Batu bersuhu udara rata-rata 15-19 derajat Celsius.Berdasarkan UU Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu, wilayah administratif Kota Batu terdiri atas 3 (tiga) Kecamatan, yaitu Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo dan Kecamatan Bumiaji. Ketiga kecamatan tersebut terbagi menjadi 20 desa dan 4 kelurahan.
Dengan kondisi wilayah yang diapit oleh gunung membuat Kota Batu memiliki hawa yang sejuk dan asri. Hal tersebut menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung, selain itu para pengusaha maupun para pebisnis berbondong bonding mendirikan wahana wisata dan hotel maupun guest house. Tak hanya itu, banyak juga para pedagang yang berasal dari luar kota memutuskan untuk berjualan di Kota Batu karena ramai dikunjungi wisatawan sehingga dagangan yang dibawa laku keras hingga akhirnya menetap di Kota Batu. Banyak masyarakat dari desa maupun kota lain memutuskan untuk berpindah tempat tinggal, namun hal tersebut justru mengakibatkan banyaknya penduduk di Kota Batu. Kondisi tersebut mulai dirasakan oleh warga asli Kota Batu yang  dulunya tenang dan penduduk yang sedikit, sehingga jalanan sepi pun merasakan perbedaan dengan beberapa tahun terakhir. Kota Batu berubah menjadi banyak penduduk yang berasal dari luar kota dan hawa yang menjadi semakin panas karena banyak dibuka lahan untuk membangun tempat wisata, tempat penginapan, maupun membangun tempat tinggal.
Pada hari hari besar seperti idul fitri dan idul adha, liburan semester maupun akhir pecan jalanan di Kota Batu menjadi sangat macet karena peningkatan wisatawan yang berkunjung untuk refreshing semakin tinggi. Banyak terjadi polusi udara bahkan polusi sampah dimana mana menjadikan Kota Batu tak seasri dulu dengan banyak lahan hijau dan kawasan pertanian yang subur karena berada di lereng gunung. Meskipun Kota Batu memiliki potensi menjadi kota maju dan dapat meraup keuntungan besar dari wisatawan namun apabila kepadatan penduduk kian tahun kian meningkat akan memberikan dampak negative seperti minimnya lahan penghijauan untuk menangkal curah hujan yang tinggi agar tidak terjadi banjir, sulitnya mencari pekerjaan karena jumlah penduduk dengan jumlah pekerjaan yang ditawarkan tidak sebanding, banyaknya bangunan rumah memicu banyaknya limbah sampah rumah tangga, polusi udara dimana mana. Dengan kondisi Kota Batu tahun ini diharapkan pemerintah Kota Batu dapat mengambil tindakan seperti membatasi penduduk yang akan berpindah setiap tahunnya, agar tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H