Mohon tunggu...
Risma Dewi Purwita
Risma Dewi Purwita Mohon Tunggu... -

Lahir di Purwakarta, Perempuan Sunda ini menulis puisi, cerpen, berita, dan menulis novel. Sekarang tinggal di Sumba Barat Daya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelangi di Atas Kuburan Mamah

16 November 2018   09:01 Diperbarui: 16 November 2018   09:23 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dan ini bukan pertama kalinya. Pada awal musim kemarau, kira-kira 15 tahun setelah ibunya meninggal. Ia mendatangi makam ibunya untuk berziarah.  Sesaat sebelum ia melewati gerbang makam, ia merasa ada yang sedang mengawasinya dari belakang. Namun, tak ada siapa-siapa. Ia memeriksa keadaan sekitar, masih sama, sunyi-senyap. Kemudian ia melanjutkan perjalanannya. Tak terkira, di sebelah timur, langit sedang pesta warna, seperti pelangi yang menembus awan, melengkung ke tempat yang lebih tinggi.

"Itu Mamah, aku melihatnya," lalu ia tersenyum.

Seseorang yang meninggalkannya memberi isyarat bahwa ia menjalani kehidupan setelah kematian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun