Pembentukan karakter pada anak dapat dipicu dari berbagai faktor, baik lingkungan, metode pendidikan, jiwa yang trauma, dan masih banyak faktor-faktor lainnya. Dalam konteks ini, penulis ingin fokus pada satu faktor, yaitu kewajiban orang tua membenahi perkembangan karakter anak. Orang tua memainkan peran sangat penting dalam mendindingi tekanan-tekanan batin yang dapat memprovokasi kesehatan mental anak.
Berbicara tentang kesehatan mental pada anak, tentu menjadi keinginan bagi setiap orang tua dengan harapan anak tumbuh subur dalam kebaikan dan kebahagiaan. Namun, tak sedikit pula orang tua tidak sadar akan keterpurukan yang dialami oleh anak. Bahkan ironisnya, akarnya menyerabut dari orang tua sendiri.
Di sini, penulis ingin menyatakan pandangan bahwa peran orang tua tidak cukup sekadar mewujudkan pemenuhan tanggung jawab atau pemeliharaan anak hingga dewasa, melainkan yang paling penting adalah pendidikan atau pencerahan ilmu pengetahuan sebagai penunjang utama bagi pengembangan kreativitas berpikir anak.
Dalam hal ini, orang tua sepatutnya memberikan cinta, dukungan, dan bimbingan terbaik, agar anak tumbuh dengan jiwa yang sehat. Untuk mengatasi persoalan tersebut, orang tua perlu mengetahui dan memahami asupan-asupan batin yang meniscayakan kebahagiaan sekaligus penderitaan bagi anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H