Kalung ini untukmu, semoga kamu menyimpannya dan mengingatku,
bahkan tak mengapa kamu mengingatku sebagai seseorang yang selalu melukaimu, maaf telah membawamu kembali, dan masuk di kehidupanku yang telah berbeda, membuatmu menangis dan sendiri lagi. Aku tak pernah bermaksud membuatmu menangis, karena aku takkan bisa lagi menghapus air matamu. Ku dengar kamu membenci waktu, ku harap kamu takkan membenci waktu lagi seperti dulu, karena ku, bukan salah waktu, hanya saja kita yang tak pernah di satukan di dunia ini, aku bahagia mengenalmu, aku bahagia di saat terakhirku bisa melihatmu.
Mungkin waktu memang memisahkan kita, tapi waktu telah membawamu kembali,
disaat terakhirku, maaf atas segala tangismu, maaf aku tak lagi bisa menemanimu, maaf atas kehadiranku yang sekejap dan membawa tangis.
Aku mencintaimu, meski aku tak bersamamu, meski tubuhku tak bersamamu, angin akan selalu membawa ragaku bersamamu, aku selalu di hatimu.
****
Yah mungkin waktu membawa semua yang ku cintai pergi, keluargaku, dan Ferdy, tapi masih ada satu yang tersisa, Cinta mereka yang selalu di hati, aku tak lagi membenci waktu, aku mulai bersahabat dengan waktu, mencoba mengerti waktu,
dan aku masih punya Rendy, ternyata rasa nyamanku padanya masih sama dan tak pernah hilang, Ferdy menitipkanku pada Rendy, karna ia tahu Rendy pun mencintaiku, dia merasa tenang jika aku bersama Rendy, dan aku tetap menjadi anak dari mamahnya Ferdy, meski bukan bersama Ferdy.
Rendy tak pernah memintaku untuk melupakan Ferdy, kita selalu berkunjung bersama ke Rumah Ferdy untuk selamanya.
Dan semua berakhir dengan kebahagiaan, dan ruang kosong di imajiku, menjadi nyata dan tak hanya aku yang mengisinya, ada Rendy kakak sahabat dan seseorang yang juga ada di hatiku Ferdy.
****